Hati-Hati, Kecanduan Main Gim Bisa Jadi Tanda Gangguan Jiwa

By , Jumat, 2 Maret 2018 | 14:00 WIB

Akan tetapi saat Anda mengalami kecanduan, objek yang membuat Anda senang tersebut malah merangsang otak menghasilkan dopamin yang berlebihan. Jumlah dopamin yang kelewat batas akan mengacaukan kerja hipotalamus, bagian otak yang bertanggung jawab mengatur emosi dan suasana hati sehingga membuat Anda merasa sangat bahagia tidak wajar, bersemangat, dan percaya diri berlebihan — tanda euforia — hingga merasa ‘teler’.

Efek membahagiakan ini akan membuat tubuh secara otomatis ketagihan dan mengidam untuk merasakannya lagi. Pada akhirnya, efek ini membuat Anda terus menggunakan candu tersebut secara berulang dalam frekuensi dan durasi yang lebih tinggi demi memuaskan kebutuhan akan kebahagiaan ekstrem tersebut. Jika hal ini terus terjadi berkepanjangan, lama-lama akan merusak sistem dan sirkuit reseptor motivasi dan penghargaan otak sehingga menyebabkan kecanduan.

Baca juga: 7 Kebiasaan Buruk yang Membuat Anda Rentan Alami Gangguan Mental

Apakah semua pemain gim berisiko kecanduan?

Dalam batas wajar, bermain gim tentu tidak dilarang. Bermain gim dapat menjadi aktivitas pengusir stres yang baik dan juga bermanfaat bagi kesehatan otak.

Ada sejumlah bukti medis yang mengatakan bahwa bermain gim dapat dijadikan terapi alternatif mengobati gangguan mental seperti Alzheimer dan ADHD. Pasalnya selama bermain gim, otak Anda akan dituntut untuk bekerja keras mengatur fungsi kognitif (misalnya perencanaan strategi) yang dibarengi dengan kerja fungsi motorik yang kompleks (misalnya, sambil melihat layar Anda juga harus menggerakkan tangan untuk memainkan joystick atau menekan tombol).

Nah jika hobi ini tidak dikendalikan, barulah bisa berkembang menjadi kecanduan. Untuk dokter atau ahli gangguan jiwa dapat mendiagnosis gaming disorder, gejala dan tanda perilaku dari kecanduan gim haruslah terjadi secara terus-menerus paling tidak selama 12 bulan dan menunjukkan “efek samping” gangguan berat pada pribadi si pecandu, seperti perubahan kepribadian, karakteristik, perilaku, kebiasaan, hingga bahkan fungsi otak.

Baca juga: Narsisme Visual di Instagram Berdampak Buruk Bagi Kesehatan Mental

Seseorang juga disebut kecanduan apabila candunya juga telah menyebabkan gangguan atau bahkan konflik pada hubungan sosialnya dengan orang lain maupun di lingkungan profesional, seperti sekolah atau tempat kerja.

Artikel ini telah tayang di Hellosehat.com. Baca artikel sumber.