Penulis: Ervan Hardoko
Aksi " Black Panther" yang baru saja meramaikan layar bioskop membuat pahlawan super berkulit hitam itu menjadi idola baru. Namun, ternyata nama Black Panther bukan sekadar milik pahlawan fiksi asal Wakanda itu.
Di masa Perang Dunia II, Black Panther adalah sebuah skuadron tank AD Amerika Serikat yang seluruh anggotanya adalah prajurit berkulit hitam. Pasukan tank ini dikenal amat pemberani dan dianggap sebagai pasukan tank paling efektif saat terlibat dalam berbagai pertempuran penting di Eropa.
Nama Black Panther ini diambil dari lambang kesatuan yang menggunakan kepala seekor macan kumbang dengan kalimat "Keluar untuk Bertempur" tersemat di bawahnya.
Baca juga: Perang Dunia II: Bom Kayu Melawan Tank Kayu dan Pesawat Kayu
Nama resmi pasukan Black Panther adalah batalion tank ke-761 dan pertama kali bertugas dalam di Pantai Omaha, Perancis pada 10 Oktobr 1944. Kemudian batalion ini bertugas di wilayah utara Perancis, Rhineland, dan wilayah teritorial Jerman.
Batalion Black Panther juga memainkan peran penting dalam "Battle of Bulge" pada Desember 1944 hingga Januari 1945. Salah satu personel batalion Black Panther yang paling terkenal adalah Jackie Robinson, seorang atlet baseball Amerika Serikat. Robinson dikenal karena aksinya yang menolak duduk di bagian belakang bus dan menyerahkan kursinya di bagian depan untuk penumpang berkulit putih.
Batalion Black Panther yang terdiri dari enam perwira kulit putih, 30 perwira Afrika-Amerika, dan 676 prajurit berkulit hitam ditugaskan untuk Tentara Ketiga AS yang dikomandani jenderal legendaris George Patton.
Sejumlah foto memperlihatkan divisi Black Panther bergerak di jalanan Jerman, sementara foto lain memperlihatkan Jenderal Patton menyematkan bintang penghargaan untuk prajurit Ernest A Jenkins.
Divisi Black Panther adalah disebut Jenderal Patton adalah pasukan kulit hitam pertama yang bertugas bersama AD Amerika Serikat.
Baca juga: Stanley Hollis, Prajurit yang Tak Bisa Dibunuh Nazi
"Saya tak akan pernah meminta kalian jika kalian bukan prajurit yang hebat. Saya hanya ingin yang terbaik di angkatan darat," kata Patton di hadapan personel Black Panther.
"Saya tak peduli dengan warna kulit kalian selama kalian berani maju ke garis depan dan membunuh orang-orang Jerman itu," tambah Patton. "Semua orang melihat kalian dan mengharapkan yang terbaik dari kalian. Semua orang dari ras kalian mengharap kalian sukses. Jangan biarkan mereka kecewa," lanjut Patton.
"Kalian semua akan berterima kasih kepada Tuhan bahwa 30 tahun dari sekarang saat duduk dengan cucumu, kalian bisa dengan bangga menceritakan yang kalian lakukan di dalam perang," Patton menegaskan.
Selama bertugas di medan perang Eropa, sebanyak 30 orang anggota Black Panther mendapatkan medali Purple Heart. Pada 1997, mendiang Sersan Ruben Rivers mendapatkan penghargaan Medal of Honour untuk menghargai keberaniannya di masa perang. Meski berperan penting dalam perang personel Black Panther tetap menjadi korban diskriminasi ras.
Baca juga: Siapakah Pilot Kamikaze Pertama Jepang?
Bahkan Jenderal Patton pernah mengatakan bahwa prajurit kulit hitam tak bisa berpikir cepat dalam pertempuran menggunakan kendaraan lapis baja. Baru pada 1978, atau lebih dari 30 tahun setelah perang berakhir, barulah batalion ke-761 mendapatkan penghargaan Presidential Unit Citation dari Presiden AS Jimmy Carter.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Perang: Mengenal Batalion Tank Black Panther AD Amerika Serikat".