Patah Hati Bisa Membuat Anda Meninggal Dunia

By , Kamis, 22 Maret 2018 | 10:00 WIB

Tapi ini sangat jarang terjadi.

Baca juga: Lima Hal yang Perlu Dipahami tentang Skizofrenia

"Dalam keadaan stress yang akut yang terjadi adalah adanya peningkatan adrenalin dan ini menyebabkan hal yang sama dengan serangan jantung," kata Dr Stamp.

"Berbicara soal takotsubo, kita sebenarnya melihat semua pengujian yang merujuk pada serangan jantung."

Mereka dengan gejala depresi cenderung menggunakan kata yang menyampaikan emosi negatif secara berlebihan, khususnya kata sifat dan kata keterangan negatif—seperti “kesepian”, “sedih”, atau “menyedihkan”. (Thinkstock)

"Saat kita melihat jantung mereka, secara fisik melihat jantung mereka, yang kita lihat biasanya adalah pembuluh koroner dan jantung yang menggembung."

Hal ini pertama kali dijelaskan di Jepang tahun 1990, setelah jantung seorang pasien dikatakan bentuknya menyerupai panci gurita, dan baru baru dikenali di Australia 10 tahun kemudian.

Dr Stamp mengatakan takotsubo jarang terjadi, biasanya menyerang perempuan setelah menopause, dan tidak semua orang yang menderita akan meninggal dunia.

Baca juga: Benarkah Bunuh Diri Bisa Menular?

Seminggu setelah gempa Christchurch di tahun 2011 185 orang tewas, lebih dari 20 pasien menderita takotsubo.

"Lonjakan penyakit seperti ini tidak sering kita lihat," kata Dr Stamp.

Membutuhkan penelitian tambahan

Penelitian sudah dilakukan dan para periset mengubah cara kita berpikir soal patah hati dalam pengertian medis.