Sadis, Perburuan Liar Di Myanmar Ini Kuliti Gajah-Gajah Asia

By , Sabtu, 24 Maret 2018 | 12:00 WIB

Baca juga: Perjuangan Anjing Pelacak di Afrika untuk Melawan Serangan Pemburu

“Kulit (gajah) juga diubah menjadi manik-manik untuk gelang atau kalung yang diyakini bermanfaat bagi kulit penggunanya,” kata Belinda Stewart-Cox, Acting Director of Conservation Elephant Family.

Sementara itu, hasil penelusuran SCBI mengungkapkan bahwa perdagangan daging gajah didominasi oleh belalai dan kelamin.

John McEvoy, peneliti dari SCBI, bahkan berkata bahwa perdagangan daging dan kulit gajah melibatkan banyak uang. Dilihat dari kecepatan membunuh dan menguliti gajah hingga mengirimnya sampai ke China, para pelakunya jelas bukan amatir dan mereka terorganisir.

Pada titik ini, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab. Namun, masalah ini jelas bukan masalah kecil. Alex Diment, seorang pakar ekologi dari Wildlife Conservation Society Myanmar berkata bahwa para peneliti masih belum mengetahui seberapa besar masalah ini sebenarnya dan apakah praktek mengerikan ini telah menyebar sampai ke Thailand atau Kamboja.

“Kita tidak tahu seberapa besar masalah ini, dan itulah ketakutan terbesarnya. Apakah ini telah terjadi cukup lama, tidak terdeteksi, dan kita baru menemukannya sekarang karena ketidaksengajaan?” katanya.

“Dari perspektif itu, tampaknya kita perlu menganggapnya sebagai ancaman serius yang bisa berdampak pada usaha konservasi gajah jangka panjang di seluruh wilayah Asia,” lanjutnya.Artikel ini telah tayang di Kompas.co. Baca artikel sumber.