Warga Dunia Semakin Dilanda Kelaparan Akibat Perubahan Iklim

By , Rabu, 4 April 2018 | 13:00 WIB

Menumbuhkan banyak tanaman lokal berbeda menyediakan beragam kebutuhan nutrisi dan mengurangi risiko petani dari ketidakpastian cuaca, input, atau pengaturan waktu.

Meski berinvestasi pada pertanian dipandang sebagai langkah maju di banyak daerah berkembang, yang tak kalah penting adalah kemampuan petani untuk mendiversifikasi strategi mata pencaharian mereka. Penghasilan dari luar pertanian bisa menyokong petani menghadapi gagal panen atau kehilangan ternak, dan merupakan komponen kunci dalam keamanan pangan bagi banyak rumah tangga pertanian.

Program pelatihan, edukasi, dan literasi memungkinkan masyarakat desa mengakses pendapatan yang lebih besar dan sumber informasi. Ini terutama berlaku bagi perempuan, yang sering kali lebih rentan terhadap rawan pangan ketimbang laki-laki.

Petani Pakistan membaca buku tentang praktik pertanian terbaik. USAID Pakistan

Konflik juga menghancurkan komunitas pedesaan, merusak struktur sosial tradisional. Jaringan dan hubungan ini memfasilitasi pertukaran informasi, barang dan jasa, membantu melindungi sumber daya alam, dan menyediakan jaminan dan mekanisme penyangga.

Di banyak tempat, salah satu cara terbaik untuk mendukung keamanan pangan adalah dengan membantu petani berhubungan dengan jaringan sosial tradisional atau inovatif, sehingga mereka bisa mengumpulkan sumber daya, menyimpan makanan, benih, dan input, serta membuat investasi.

Telepon seluler memungkinkan petani mendapat informasi mengenai cuaca dan harga pasar, bekerja sama dengan produsen lain dan pembeli, serta mendapatkan bantuan, penyuluhan pertanian, atau layanan dokter hewan. Memanfaatkan berbagai bentuk konektivitas merupakan strategi utama untuk mendukung penghidupan yang langgeng.

Dalam dua dekade terakhir, dunia telah bersama-sama memerangi kelaparan. Usaha ini telah menghasilkan inovasi dalam pertanian, teknologi, dan transfer ilmu. Sekarang, krisis gabungan akibat konflik kekerasan dan perubahan iklim menunjukkan bahwa pendekatan ini tidaklah cukup.

Di tempat-tempat yang paling rentan, keamanan pangan tidak hanya bergantung pada membuat pertanian lebih produktif, tapi juga membuat mata pencaharian desa yang beragam, saling terkait, dan mudah beradaptasi.

Leah Samberg, Research Associate, Institute on the Environment, University of Minnesota

Sumber asli artikel ini dari The Conversation. Baca artikel sumber.