Kurang Tidur Bisa Hambat Penurunan Berat Badan

By , Rabu, 28 Maret 2018 | 18:00 WIB

Di antara orang-orang yang tidak mengurangi waktu tidur, pengurangan berat badan sebagian besar berasal dari lemak, dan bukan dari massa otot. Untuk setengah jumlah peserta dari grup ini, pengurangan berat badan sebanyak 83 persen berasal dari jaringan lemak dan kurang dari 17 persen berasal dari jaringan tanpa lemak.

Orang-orang dalam kelompok pembatasan waktu tidur cenderung kehilangan lebih banyak jaringan tanpa lemak. Untuk setengah jumlah peserta dalam kelompok ini, setidaknya 39 persen dari penurunan berat badan berasal dari otot tanpa lemak dan tidak lebih dari 58 persen penurunan berasal dari lemak.

(Baca juga: Struktur Otak Juga Pengaruhi Kebahagiaan Kita)

Meski demikian, hasil-hasil penelitian menambah bukti bahwa kebiasaan tidur yang baik mungkin adalah kunci penurunan berat badan, kata Marie-Pierre St-Onge, peneliti nutrisi di Pusat Medis Universitas Colombia di New York, yang tidak terlibat.

Idealnya, orang-orang yang mencoba menurunkan berat badan harus tidur selama 7 hingga 8 jam setiap malam, kata St-Onge. Lebih banyak tidur tidak selalu menurunkan berat badan. Tapi orang-orang yang tidur kurang dari jam tidur ideal, mungkin mulai istirahat lebih banyak, jika mereka kelebihan berat badan atau obesitas.

"Bila tidak cukup tidur, ini mungkin menjadi alasan berat badan ekstra," kata St-Onge. "Untuk tidur lebih baik pada malam hari, matikan peralatan elektronik selama beberapa jam sebelum tidur, redupkan cahaya lampu di malam hari, hindari kafein dan stimulan lainnya pada malam hari, turunkan suhu kamar, kurangi suara dan berolahraga di siang hari." 

Artikel ini pernah tayang di voaindonesia.com. Baca artikel sumber.