Kurang Tidur Bisa Hambat Penurunan Berat Badan

By , Rabu, 28 Maret 2018 | 18:00 WIB

Mengurangi asupan kalori bisa membantu menurunkan berat badan. Tapi akan sulit menurunkan kelebihan lemak bila tidak dibarengi tidur yang cukup, menurut hasil percobaan kecil, Reuters melaporkan akhir pekan lalu.

Selama delapan minggu, para peneliti meminta 15 orang dewasa yang kelebihan berat badan dan mengalami obesitas untuk fokus pada mengurangi asupan kalori. Dan sekitar 21 peserta diminta memangkas asupan kalori dan mengurangi waktu tidur.

Para peserta dari kelompok dengan pembatasan waktu tidur, dikurangi jam tidurnya sebanyak 1 jam setiap hari kerja dan dapat 1 jam waktu tidur tambahan untuk setiap Sabtu dan Minggu.

(Baca juga: Kasus Langka, Telapak Tangan Pria Ini Berdenyut Layaknya Jantung)

Pada akhir penelitian, para peserta dari kedua kelompok berhasil menurunkan berat badan sebanyak 7 pounds (3,2 kilogram). Tapi di kelompok dengan pembatasan tidur, para peserta kehilangan lebih sedikit jaringan lemak dan kehilangan lebih banyak otot tanpa lemak.

"Orang-orang yang ingin menurunkan berat badan dan menghilangkan lemak, khususnya, harus menghindari berkurangnya waktu tidur pada hari kerja karena anda tidak bisa mengganti jam tidur yang hilang pada akhir pekan," kata Kristen Knutson, peneliti mengenai tidur di Fakultas Kedokteran Feinberg Chicago di Universitas Northwestern, yang tidak terlibat dalam penelitian.

"Tentu saja, pembatasan kalori dan olahraga, keduanya sangat penting untuk penurunan berat badan dan menjaga berat badan. Namun hasil penelitian menunjukkan tidur juga harus diperhatikan," kata Knutson by email.

Kurang tidur sering dihubungkan dengan peningkatan risiko kelebihan berat badan dan obesitas. Selain itu, kurang tidur juga dihubungkan dengan kesulitan menurunkan berat badan, Xuewen Wang dari Universitas South Carolina di Columbia dan rekannya mencatat dalam jurnal Sleep. Wang tidak menjawab email yang meminta komentarnya.

Sebagian besar peserta dalam studi sekarang adalah perempuan dan lebih dari setengahnya adalah warga kulit hitam Afrika-Amerika. Mereka rata-rata berusia 45 tahun dan punya indeks massa tubuh (ukuran berat relatif terhadap tinggi) dalam kelompok obesitas.

Sebelum penelitian, peserta dalam kelompok dengan pembatasan waktu tidur mengatakan mereka mengkonsumsi 1.775 kalori sehari. Selama masa penelitian, mereka mengurangi asupan kalori harian menjadi 1.454 kalori. Di kelompok yang lain, para peserta mulai dengan 1.575 kalori dan mengurangi menjadi 1.389 kalori dalam penelitian.

Tanpa pembatasan waktu tidur, orang biasanya tidur selama 7 hingga 7,5 jam sehari setiap malam sebelum penelitian dan terus melakukannya ketika penelitian dimulai.

Dalam kelompok dengan pembatasan waktu tidur, para peserta rata-rata tidur selama 6-6,5 jam per malam dan tidur selama sekitar 8-9 jam per malam selama akhir pekan.

Semua peserta mengkonsumsi makan siang dan makan malam yang sudah disiapkan sebelumnya selama empat hari dalam seminggu dan menerima contoh rancangan menu makanan serta mendapat bantuan dari ahli gizi terdaftar.

Di antara orang-orang yang tidak mengurangi waktu tidur, pengurangan berat badan sebagian besar berasal dari lemak, dan bukan dari massa otot. Untuk setengah jumlah peserta dari grup ini, pengurangan berat badan sebanyak 83 persen berasal dari jaringan lemak dan kurang dari 17 persen berasal dari jaringan tanpa lemak.

Orang-orang dalam kelompok pembatasan waktu tidur cenderung kehilangan lebih banyak jaringan tanpa lemak. Untuk setengah jumlah peserta dalam kelompok ini, setidaknya 39 persen dari penurunan berat badan berasal dari otot tanpa lemak dan tidak lebih dari 58 persen penurunan berasal dari lemak.

(Baca juga: Struktur Otak Juga Pengaruhi Kebahagiaan Kita)

Meski demikian, hasil-hasil penelitian menambah bukti bahwa kebiasaan tidur yang baik mungkin adalah kunci penurunan berat badan, kata Marie-Pierre St-Onge, peneliti nutrisi di Pusat Medis Universitas Colombia di New York, yang tidak terlibat.

Idealnya, orang-orang yang mencoba menurunkan berat badan harus tidur selama 7 hingga 8 jam setiap malam, kata St-Onge. Lebih banyak tidur tidak selalu menurunkan berat badan. Tapi orang-orang yang tidur kurang dari jam tidur ideal, mungkin mulai istirahat lebih banyak, jika mereka kelebihan berat badan atau obesitas.

"Bila tidak cukup tidur, ini mungkin menjadi alasan berat badan ekstra," kata St-Onge. "Untuk tidur lebih baik pada malam hari, matikan peralatan elektronik selama beberapa jam sebelum tidur, redupkan cahaya lampu di malam hari, hindari kafein dan stimulan lainnya pada malam hari, turunkan suhu kamar, kurangi suara dan berolahraga di siang hari." 

Artikel ini pernah tayang di voaindonesia.com. Baca artikel sumber.