Lima Tarian Ini Akan Menyempurnakan Pengalaman Berwisata di Bali

By Gregorius Bhisma Adinaya, Kamis, 12 April 2018 | 09:00 WIB
Seorang penari merias diri sebelum melakukan pentas. (Thinkstock)

Retakan Raksasa di Kenya Ini Bisa Membelah Benua Afrika Menjadi Dua

Tari Kecak merupakan salah satu tarian Bali yang dikenal secara internasional. (mihtiander)

3. Tari Topeng Sidakarya

Topeng Sidakarya merupakan tarian penyempurna ritual keagamaan. Tarian ini menandakan selesainya sebuah upacara keagamaan. Meskipun menjadi bagian dari ritual sakral, tarian ini mampu menarik perhatian setiap orang yang melihat.

Tarian yang dibawakan oleh seorang laki-laki dengan topeng berwarna putih, bermata sipit, gigi tonggos, rambut panjang sebahu, dan memakai kerudung ini memiliki sejarah terkait dengan Pura Besakih, seorang Brahmana dari Keling dan Raja Gelgel atau Klungkung.

Singkat cerita, Brahmana Keling yang datang untuk menemui Raja Klungkung ini diusir dari istana karena dikira sebagai seorang pengemis yang mengaku sebagai saudara raja. Pakaian compang-camping yang dikenakan oleh Brahmana Keling ini ‘membutakan’ mata masyarakat dan raja.

Saat diusir, Brahmana Keling mengucapkan kutukan bahwa upacara yang sedang dilaksanakan di Pura Besakih saat itu tidak akan berjalan baik, bumi kekeringan, rakyat terserang penyakit, dan hama akan datang menyerang.

Kutukan itu pun terjadi di Pulau Bali, terutama di sekitar istana Gelgel.

Singkat cerita, raja tahu bahwa ‘pengemis’ yang pernah mereka usir adalah saudaranya sendiri. Raja pun segera mengirimkan pasukan untuk mencari dan menjemput sang Brahmana.

Brahmana Keling akhirnya setuju untuk menghilangkan kutukannya dan mengembalikan Bali seperti sedia kala. Bali pun kembali pulih.

Upacara keagamaan dapat diselesaikan dengan baik dan berhasil (sidakarya). Hal ini pun membuat raja memutuskan bahwa setiap umat Hindu yang melaksanakan upacara suci wajib mementaskan tari Topeng Sidakarya.

Beberapa gerakan dalam tarian ini mengajarkan etika kepada manusia. Gerakan menutup mulut topeng yang bergigi tonggos menandakan bahwa kita harus menahan keburukan. Gerakan menabur beras di akhir tarian juga melambangkan perilaku berbagi rezeki kepada sesama.

4. Tari Barong

Tari Barong merupakan salah satu tarian adat peninggalan budaya Pra Hindu yang terimplementasi pada sebuah ‘boneka’ berwujud binatang berkaki empat yang mengandung kekuatan magis dengan bahan baku kayu yang diambil dari tempat-tempat angker seperti kuburan.

Masyarakat Bali pun percaya bahwa Barong adalah makhluk kaki tangan Ratu Gede Mecaling, penguasa alam gaib di laut selatan Bali. Untuk mengusir makhluk ini, masyarakat membuat patung yang menyerupai Ratu Gede Mecaling dan mengaraknya keliling desa.

Tari Barong sendiri memiliki banyak jenis, yakni Barong Ket, Barong Bangkal, Barong Gajah, Barong Asu, Barong Brutuk, dll. Walaupun ada banyak jenis Barong, Barong Ket adalah jenis yang paling sering ditampilkan.

Dalam sebuah pementasan, tarian ini dikemas menjadi sebuah drama atau cerita tradisional yang menceritakan pertarungan abadi antara kebaikan dan kejahatan. Walaupun terkesan seram, dalam pementasannya, tari Barong sering disematkan unsur humor.

Serupa dengan kebanyakan tarian di Bali, tari Barong juga diiringi oleh gamelan khas Bali yang membuat pementasan semakin hidup.

5. Tari Pendet

Tari Pendet adalah tarian penyambutan atau tarian selamat datang yang dilakukan secara kelompok maupun perseorangan.

Awalnya, tarian ini digunakan sebagai tari pemujaan atas turunnya dewa ke dunia yang ditampilkan di berbagai pura di Bali. Tarian ini biasanya ditampilkan setelah tari Rejang di halaman pura.

Dengan mengenakan pakaian upacara, para penari membawa beberapa perlengkapan: sajen, kendi, sangku—tempat air dari tembaga untuk mencuci tangan—dan cawan sebagai pelengkap gerakan dinamisnya sembari menghadap ke arah suci pura.

Airy Kuta Majapahit 18 Bali (Airyroom)

Perubahan Iklim Justru Membuat Tanaman di Puncak Gunung Bermekaran, Apa Alasannya?

Tidak hanya kemudahan dalam mencari hotel, dalam mencari informasi dan melakukan pembayaran pun wisatawan juga dimudahkan. Wisatawan cukup mengakses Airy Rooms melalui situs www.airyrooms.com ataupun melalui aplikasi Airy di gawai untuk mencari hotel. Proses pembayaran pun juga dapat dilakukan dengan mudah, melalui transfer bank, kartu kredit atau melalui gerai Indomaret.

Berbagai solusi yang diberikan oleh Airy Rooms dapat kita manfaatkan untuk memaksimalkan perjalanan wisata budaya di Bali. Perpaduan antara tempat menginap yang nyaman dan murah, dengan pengalaman wisata budaya yang menyenangkan, tentu akan menghasilkan liburan yang sempurna dan susah untuk dilupakan.