Chef Rob Morasco awalnya tidak bercita-cita untuk menciptakan burger yang ramah lingkungan.
Namun burger yang 25 persennya terdiri campuran dengan jamur yang ia ciptakan untuk perusahaan layanan makanan Sodexo tidak hanya mengurangi jejak karbon, namun juga rendah kalori, lemak, dan garam.
Baca juga: Lima Makanan Pencegah Kanker Prostat
Rasanya juga lebih enak.
“Saat anda menggigitnya, maka seperti ada letupan rasa,” ujar Morasco. “Dan anda juga tidak akan merasakan jamurnya juga.”
Dan karena jamur lebih murah ketimbang daging sapi, ia dapat memenuhi tuntutan pelanggannya untuk menciptakan burger yang bebas antibiotik dan hormon “tanpa harus mendongkrak harganya,” ujarnya.
Burger yang dicampur dengan jamur telah menjadi semakin populer di antara para juru masak dan aktivis lingkungan. Pada bulan Maret, Sonic Drive-In menjadi rantai restoran cepat saji yang menawarkannya.
Dua juta mobil
Orang Amerika mengkonsumsi sekitar 10 miliar hamburger setiap tahunnya, menurut World Resources Institute (WRI).
Semua burger itu menjadi beban bagi planet bumi.
Daging sapi adalah “makanan yang paling kita sering makan dan paling banyak menghabiskan sumber daya,” ujar Richard Waite dari WRI.
Daging sapi bertanggung jawab atas setengah dari gas rumah kaca yang dihasilkan oleh makanan warga Amerika, tambahnya. Sapi menghabiskan jauh lebih banyak makanan, lahan, dan air ketimbang sumber protein lainnya.
Apabila setiap burger yang dibuat di Amerika dicampur dengan jamur, WRI memperkirakan produksi gas rumah kaca yang berhasil dicegah setara dengan menyingkirkan 2 juta mobil dari jalanan.