AS tidak mengatakan dari mana B-1 meluncur, tapi sebuah media Angkatan Udara menunjukkanpembom tiba di pangkalan udara Al Udeid, Qatar, pada awal bulan ini.
Kapal penjelajah, perusak, dan kapal selam berbasis rudal AS
Pentagon mengatakan, tiga kapal perang AS dan kapal selam dengan rudal Tomahawk ikut berpartisipasi pada serangan Suriah.
Dari Laut Merah, kapal Monterey menembakkan 30 rudal Tomahawk dan kapal perusak Laboon menambahkan tujuh lagi.
Sementara itu, kapal perusak Higgins meluncurkan 23 rudal Tomahawk dari Teluk Arab Utara.
Kapal selam John Warner meluncurkan enam rudal Tomahawk dari Laut Mediterania.
Rudal jelajah Tomahawk
Rudah jelajah Tomahawk telah menjadi senjata andalan militer AS untuk operasi-operasi seperti serangan Suriah. Rudal ini juga digunakan tahun lalu ketika AS menembakkan 60 Tomahawk di pangkalan udara Suriah.
Tomahawk dibawa oleh lusinan kapal perang AS dan Inggris. Termasuk kapal penjelajah, kapal perusak dan kapal selam.
(Baca juga: Pemanasan Global Mengubah Great Barrier Reef)
Ia didesain untuk terbang sangat rendah dan memiliki navigasi di sekitar perhanannya menggunakan sistem panduan on board. Targetnya bisa diubah di tengah peluncuran melalui komunikasi dengan pengendali.
Kapal perang dan rudal Prancis
Prancis menembakkan tiga rudal jelajah dari salah satu kapal perangnya saat serangan Suriah. Fregat tersebut merupakan yang terbaru di armada Angkatan Laut Prancis, dilengkapi dengan rudal MdCN yang memiliki 16 tabung peluncuran.
Jarak yang bisa ditempuh rudah sangat rahasia. Pabrik pembuat rudal mendeskripsikannya dengan “memiliki jangkauan yang sangat panjang”. Beberapa situs berspekulasi, jangkaunnya mencapai seribu kilometer.