Pada 26 April 1986, reaktor nomor 4 di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, di perbatasan Ukraina dan Belarusia, meledak saat pengujian. Menyebabkan lonjakan energi yang tidak dapat dikendalikan dan menyemburkan debu partikel radioaktif yang tinggi ke atmosfer.
Bencana tersebut memberikan dampak pada manusia: WHO menduga, 4000 orang meninggal akibat paparan radiasi. Tidak hanya itu, radius 18 mil (30 kilometer) di sekitar Chernobyl ditetapkan sebagai Zona Ekslusif. Sekitar 130 ribu penduduk tidak diperbolehkan kembali ke rumahnya.
Baca juga: Bencana Chernobyl: Apa yang Terjadi 32 Tahun Lalu?
Selain manusia, alam liar Chernobyl juga terkena dampaknya. Tidak ada yang mengetahui dampak langsung dari ledakan terhadap alam liar karena pada saat itu, pemerintah lebih fokus kepada penduduk yang bermukim di sekitar Chernobyl. Namun, dampak paling nyata terhadap alam liar dapat dilihat di Hutan Merah (Red Forest). Ia merupakan salah satu tempat yang paling terkontaminasi radioaktif.
Hutan Merah
“Hutan Merah sebenarnya wilayah yang kecil, hanya sekitar 4-6 kilometer persegi. Namun, ia mendapat radiasi yang cukup tinggi pascabencana,” kata Jim Smith, ilmuwan dari University of Portsmouth yang meneliti dampak Chernobyl pada kualitas air dan hewan invertebrata.
Saking intensnya jumlah radiasi, debu radioaktif membuat pohon pinus di wilayah tersebut mati. Warna dari pohon yang mati pun berubah seperti karat. Itulah sebabnya dinamakan Hutan Merah.
Pohon-pohon pinus itu, tampaknya lebih rentan daripada pohon yang meranggas. Smith menduga, pohon lainnya bisa dengan mudah menggugurkan daunnya saat terpengaruh radiasi, namun pinus tidak dapat melakukannya.
Mutasi genetik
Paparan radiasi telah menyebabkan kerusakan genetik dan peningkatan mutasi pada beberapa organisme di wilayah Chernobyl.
Pada 1990, sekitar 400 hewan lahir dengan cacat. Beberapa dari mereka lahir dengan anggota badan ekstra, warna yang abnormal, dan ukuran tubuh lebih kecil.
Mirip dengan manusia yang berhasil selamat dari bom atom Hiroshima dan Nagasaki, burung dan mamalia Chernobyl mengalama katarak pada mata mereka dan otaknya mengecil. Itu adalah dampak langsung dari paparan radiasi yang mempengaruhi udara, air dan makanan.
Sama dengan pasien kanker yang menjalani terapi radiasi, banyak burung yang memiliki sperma cacat. Di area yang paling banyak mengandung radioaktif, sekitar 40% burung jantan benaar-benar steril, tanpa sperma.