Arkeolog Temukan Kerangka Korban Pembantaian Massal Dari Abad Ke-5

By , Jumat, 27 April 2018 | 10:00 WIB

Sekitar 1500 tahun lalu, penyusup tak dikenal menyerbu desa Sandby borg yang kecil nan sejahtera, di Pulau Oland. Mereka lalu membunuh para penduduk dan meninggalkan tubuh-tubuh yang sudah tak bernyawa tersebut di sana.

Kini, para arkeolog di Swedia, menemukan titik terang pada misteri yang mengerikan itu. Dari sekitar 7% lokasi yang digali, tim peneliti – yang dipimpin oleh arkeolog Clara Alfsdotter, Ludvig Papmehl-Dufay dan Helena Victor – menemukan kerangka dari 26 korban.

Meskipun saat ini lokasi tersebut hanya berupa hamparan rumput oval yang dikelilingi dengan batu, namun ia pernah menjadi pemukiman yang berkembang pesat.

(Baca juga: Di Papua Nugini, Belati dari Tulang Paha Manusia Dianggap Sebagai Senjata Berharga)

Desa Sandy borg yang terletak tidak jauh dari bibir pantai, memiliki 50 rumah melingkar yang dibatasi oleh dinding setinggi empat hingga lima meter. Sekitar 200-250 orang pernah tinggal di sana.

Pada masa itu, Periode Migrasi Eropa sedang berlangsung. Itu merupakan salah satu masa yang tidak stabil dan penuh gejolak. Hingga saat ini, belum diketahui siapa yang membunuh para penduduk desa.

Tim arkeolog hanya menggali tiga dari lima rumah – tapi, apa yang mereka temukan sangat mengharukan. Kerangka tubuh menunjukkan tanda-tanda trauma dari benda tumpul. Posisinya yang terlentang menunjukkan bahwa ia mati mendadak dan tidak sadar sebelum benar-benar mati.

Situs Sandy borg (Clara Alfsdotter, dkk/Antiquity)

Kerangka seorang anak berusia lima tahun dan bayi beberapa bulan juga ditemukan. Sebagian tulang mereka hangus – kemungkinan mereka jatuh ke dalam api yang sedang berkobar atau sengaja dibakar.

Sebuah kerangka remaja berusia sekitar 14 tahun ditemukan dengan kakinya yang terletak di atas tengkorak lain. Ini menunjukkan bahwa ia tersandung tubuh orang lain, jatuh, dan tidak pernah bangun lagi.

Beberapa tubuh juga ditemukan di jalanan, bersama dengan kerangka anjing dan hewan ternak lain. Kemungkinan mereka mati kelaparan atau ikut diserang saat pembantaian.

Di dalam sebuah rumah, ditemukan kerangka sembilan manusia.

Para arkeolog yakin, semua kerangka yang ditemukan di Sandy borg memang korban pembantaian. Sebab, secara historis, para warga Sandy borg selalu mengkremasi kematian mereka.