Selidik Isotop Karbon Mengungkap Aktivitas Biologis Mars Kuno

By Ricky Jenihansen, Minggu, 30 Januari 2022 | 12:00 WIB
Gambar permukaan Mars yang diambil Penjelajah Curiosity. (NASA)

Untuk membuat lapisan yang bisa dicapai Curiosity, awan debu galaksi pertama-tama akan menurunkan suhu di Mars yang masih mengandung air dan menciptakan gletser. Debu akan mengendap di atas es dan kemudian harus tetap di tempatnya setelah gletser mencair, meninggalkan lapisan kotoran yang termasuk karbon.

Sejauh ini, ada bukti terbatas tentang gletser masa lalu di Kawah Gale di Mars. Menurut para peneliti, "penjelasan ini masuk akal, tetapi membutuhkan penelitian tambahan."

Mars Curiosity Rover menggunakan perangkat termoelektrik untuk beroperasi. (NASA)

Penjelasan kedua yang mungkin untuk jumlah karbon 13 yang lebih rendah adalah konversi ultraviolet karbon dioksida menjadi senyawa organik seperti formaldehida. "Ada makalah yang memprediksi bahwa UV dapat menyebabkan fraksinasi jenis ini," kata House

Metode ketiga yang memungkinkan untuk menghasilkan sampel karbon 13 yang terkuras memiliki dasar biologis. Di Bumi, jejak karbon 13 yang sangat terkuras dari permukaan paleo akan menunjukkan mikroba masa lalu mengonsumsi metana yang diproduksi secara mikroba. Mars kuno mungkin memiliki gumpalan besar metana yang dilepaskan dari bawah permukaan di mana produksi metana akan sangat menguntungkan. Kemudian, metana yang dilepaskan akan dikonsumsi oleh mikroba permukaan atau bereaksi dengan sinar ultraviolet dan disimpan langsung di permukaan.

Baca Juga: Hujan Asteroid yang Konsisten berada di Balik Pembentukan Kawah Mars

Namun, menurut para peneliti, saat ini tidak ada bukti sedimen mikroba permukaan di lanskap Mars masa lalu, sehingga penjelasan biologis yang disorot dalam makalah ini bergantung pada sinar ultraviolet untuk menempatkan sinyal karbon 13 ke tanah.

House juga mencatat bahwa menemukan sisa-sisa lapisan mikroba atau bukti deposit glasial juga bisa sedikit memperjelas. "Kami berhati-hati dengan interpretasi kami, yang merupakan jalan terbaik saat mempelajari dunia lain," kata House.

Curiosity masih terus mengumpulkan dan menganalisis sampel dan akan membawa kembali sedimen di mana ia menemukan beberapa sampel dalam penelitian ini dalam waktu sekitar satu bulan. "Penelitian ini mencapai tujuan lama untuk eksplorasi Mars. Untuk mengukur berbagai isotop karbon salah satu alat geologi terpenting dari sedimen di dunia lain yang layak huni, dan itu dilakukan dengan melihat 9 tahun eksplorasi," kata House.