Enting-Enting Gepuk: Camilan Khas Tanda Eksistensi Orang Tionghoa

By Ratu Haiu Dianee, Rabu, 2 Februari 2022 | 14:00 WIB
Enting-enting gepuk khas Kota Salatiga (Tri Wahyu Prasetyo/ National Geographic)

Hingga masa ini, produksi enting-enting gepuk diteruskan oleh Hartono anak ketiga dari keturunan Khoe Tan Nio putri ketiga Khoe Tjong Hok, dan Khoe Lio Lien dari keturunan Khoe Poo Hauw, putra kelima Khoe Tjong Hok.  

“Enting-Enting Gepuk Cap Klenteng dan 2 Holo” inilah yang merupakan merk dari keturunan Khoe Tan Nio.

Pada kemasannya juga memiliki simbol sebagai cerita keluarga mereka. Simbol klenteng yang merupakan Klenteng Hok Tiek Bio, di mana keluarga mereka dulunya, selain menjaga klenteng juga menjualkan makanan ringan mereka di dalam klenteng tersebut. Simbol 2 Holo, di mana tertulis nama putra pertama Khoe Tjong Hok kemudian dilanjut dengan kedua putri dan kedua putranya.

Seiring berjalannya waktu, enting-enting gepuk kini telah diproduksi oleh banyak pihak, tak hanya dari keturunan Khoe Tjong Hok saja. Namun itu tak menjadi masalah, enting-enting gepuk sudah menjadi icon kota Salatiga dan memiliki banyak peminat, karena selain rasanya yang unik, enting-enting gepuk juga menjadi solusi mudah oleh-oleh untuk keluarga luar kota.

Baca Juga: Asal Usul Nama Salatiga, Benarkah Karena Ada Tiga Kesalahan?