Manusia purba membutuhkan keseimbangan, perapian yang dekat dengan tempat mereka bekerja, memasak, makan, tidur, berkumpul, menghangatkan diri dan lain-lain. sambil terpapar asap dalam jumlah minimum. Pada akhirnya, ketika semua kebutuhan dipertimbangkan, aktivitas sehari-hari atau kerusakan akibat paparan asap.
Studi tersebut mengidentifikasi area seluas 25 meter persegi di dalam gua yang akan optimal untuk lokasi perapian untuk menikmati manfaatnya sambil menghindari terlalu banyak paparan asap. Hebatnya, di beberapa lapisan yang diteliti dalam penelitian ini, manusia purba benar-benar menempatkan perapian mereka di area ini.
Prof Barkai menambahkan, bahwa kemampuan tersebut mencerminkan kecerdikan, pengalaman, dan tindakan yang direncanakan, serta kesadaran akan kerusakan kesehatan yang disebabkan oleh paparan asap. "Studi kami menunjukkan bahwa manusia purba mampu, tanpa sensor atau simulator, untuk memilih lokasi yang sempurna untuk perapian mereka dan mengelola ruang gua sedini 170.000 tahun yang lalu, jauh sebelum munculnya manusia modern di dunia Eropa," kata Barkai.
Baca Juga: Mengenal Elisabeth Daynés, Pencipta Raga Manusia Purba Sangiran