Minuman Kuno Makgeolli yang Digandrungi Milenial di Korea Selatan

By Galih Pranata, Rabu, 2 Februari 2022 | 15:00 WIB
Menikmati makgeolli saat makan siang, menjadi budaya baru para milenial di Korea Selatan. (Chang W. Lee/The New York Times)

Tetapi pada saat itu, banyak orang di Korea Selatan telah melupakan bagaimana rasanya anggur beras tradisional, sehingga makgeolli sudah tak lagi menarik bagi mereka.

Bagi orang-orang yang tumbuh di Korea pascaperang, pemahaman mereka tentang makgeolli dan soju sangat berbeda dari apa yang dipahami masyarakat Korea sebelum perang.

Memasuki era milenial, Korea Selatan telah memiliki 961 bisnis makgeolli terdaftar pada tahun 2020, naik dari 931 tahun sebelumnya dan 898 pada tahun 2018.

Orang-orang di industri wine mengatakan bahwa keseluruhan produksi telah berkembang dengan mantap, sebagian karena pemerintah telah mengizinkan penjualan online alkohol tradisional Korea mulai tahun 2017.

Beberapa situs e-commerce Korea Selatan telah melaporkan lonjakan penjualan makgeolli selama masa pandemi.

Merek yang menjual minuman keras tradisional di Korea Selatan memiliki keunggulan kompetitif karena pemerintah membatasi penjualan online jenis alkohol lainnya.

Hingga sekitar satu dekade lalu, industri makgeolli Korea Selatan didominasi oleh perusahaan besar, kata Huh Shi-myung, pembuat bir yang menjalankan Sekolah Makgeolli dan Laboratorium Budaya Korea Sool, proyek pendidikan lain di Seoul.

Pakar industri mengatakan bahwa permintaan baru untuk makgeolli sebagian besar didorong oleh para profesional muda Korea Selatan yang menikmati minuman tersebut. Daya tariknya disebut retro yang diganderungi pemuda milenial di sana.

Jeong Mi-hee turut dalam memulai meracik makgeolli di era modern ini, ia mulai membuka kedainya di Seoul dan juga melayani pelanggannya secara online.

Selama masa lockdown karena pandemi Covid, orang memesan label batch kecil secara online dan bertukar resep pembuatan bir di media sosial. Menjadi pop-culture yang populer di Korea Selatan selama pandemi berlangsung.

Baca Juga: Kenapa Banyak Sekali Orang Korea Selatan yang Punya Nama Kim?