Insulae umumnya berbentuk apartemen. Biasanya memiliki lima sampai tujuh lantai, tetapi karena rumah-rumah ini dianggap tidak aman, Kaisar Augustus dan Trajanus melarang apartemen-apartemen ini menjadi bertingkat dengan kebijakan yang mereka tetapkan, namun hukum ini tidak terlalu diikuti.
Kemiskinan di kota terlihat jelas karena kurangnya pendidikan atau pakaian yang dikenakan orang-orang Romawi. Orang-orang yang tinggal di reruntuhan ini mencerminkan situasi menyedihkan.
"Lantai tempat tinggal orang itu ditentukan oleh penghasilannya. Lantai dasar apartemen ini jauh lebih nyaman daripada lantai atas," ungkap Oprandi.
Lantai bawahnya besar, luas, dan memiliki ruangan yang berbeda untuk kegiatan seperti makan, tidur, duduk. Biasanya orang-orang berpenghasilan cukup tinggi yang menghuni lantai terbawah insulae.
Sewa insulae di lantai bawah dibayar setiap tahun, sedangkan sewa rumah di lantai atas dibayar harian atau mingguan. Seringkali sebuah keluarga hanya tinggal di satu kamar dan selalu rawan mendapat pengusiran jika ada yang mampu membayar lebih.
Lantai di bagian atas yang kebanyakan dihuni orang miskin, tidak memiliki sumber cahaya alami dan panas di musim panas dan dingin di musim dingin. Tidak ada air yang masuk ke dalam rumah, sehingga tidak ada toilet di dalam rumah.
Baca Juga: Kisah Elagabalus, Kaisar Romawi Transgender yang Mati Dipenggal
Meskipun sistem saluran pembuangan kota pertama kali muncul pada abad ke-6 SM, orang-orang yang tinggal di lantai atas tidak dapat menggunakan sistem ini. Mereka yang tinggal di lantai atas sering membuang sampah dari rumah mereka ke jalan, sehingga jalanan menjadi bau dan menimbulkan penyakit.
Ketiadaan lampu jalan, gedung-gedung di ambang runtuh, dan ketakutan akan bencana digabungkan membuat kehidupan mereka yang tinggal di lantai atas sangat sulit, dan orang-orang miskin yang menanggung itu.
Sebaliknya, kebanyakan orang kaya Romawi Kuno yang tidak tinggal di vila di luar kota —umumnya memiliki vila, akan tinggal di rumah yang disebut domus —rumah yang cukup megah di zamannya.
Rumah-rumah ini terletak dekat dengan rumah pemerintah. Ada sebuah toko di depan rumah-rumah ini dan pemilik toko itu menghasilkan uang dari tokonya.
Di sisi lain halaman yang terletak dalam Domus, terdapat ruangan-ruangan kecil yang disebut kubikulum dan digunakan sebagai kamar tidur, perpustakaan, atau kantor.
"Domus juga memiliki bagian terpisah untuk dapur dan ruang makan. Di sisi domus, ada taman keluarga," pungkas Oprandi.
Baca Juga: Wujud Bengkel Tenun Berusia 1.700 Tahun Asal Romawi Kuno di Turki