Berkat Mimpi, Konstantinus Agung Mengubah Sejarah Kekaisaran Romawi

By Sysilia Tanhati, Jumat, 4 Februari 2022 | 10:00 WIB
'Constantine's Dream' oleh Piero della Francesca. Lukisan ini merupakan bagian dari siklus lukisan dinding di Basilika San Francesco, Italia. (Piero della Francesca)

Nationalgeographic.co.id—Orang zaman dahulu sering menganggap mimpi sebagai pertanda masa depan. Kepercayaan ini masih ditemui dalam masyarakat modern kita. Banyak yang yakin bahwa beberapa mimpi dapat menentukan takdir atau meramal masa depan.

Salah satu mimpi kuno yang paling aneh dan paling terkenal terjadi pada tahun 312 M. Saat itu kaisar Romawi Konstantinus Agung terlibat dalam salah satu pertempuran terbesar dalam hidupnya.

Masa pemerintahan Konstantinus mengalami transisi besar di Kekaisaran Romawi. Seperti penerimaannya terhadap agama Kristen dan pendiriannya di ibu kota timur, yang kemudian akan menyandang namanya. Ini menandai pemerintahannya sebagai titik poros penting antara sejarah kuno dan Abad Pertengahan.

Kontantinus Agung mungkin paling dikenal sebagai Kaisar Romawi Kristen pertama. Pemerintahannya sangat mengubah gereja. Dalam gereja Ortodoks, ia dikenal sebagai Santo Konstantinus Agung.

Konstantinus melakukan banyak reformasi di bidang administrasi, keuangan, sosial, dan militer untuk memperkuat kekaisaran.

Pada Februari 313, Konstantinus bertemu dengan Licinius di Milan di mana mereka membuat Dekrit Milan. Dekrit tersebut mengatakan bahwa orang Kristen dapat mempercayai apa yang mereka inginkan. Toleransi bagi Kekristenan di dalam kekaisaran pun ditetapkan.

Kaisar Romawi Kontantinus adalah seorang monoteis pagan, pemuja dewa matahari Sol Invictus, Matahari yang tak terkalahkan. Apa yang membuat sang Kaisar merubah pikirannya, bahkan menjadi kaisar Romawi pertama yang mengaku melakukan konversi ke Kekristenan?

Tetapi pertempuran Jembatan Milvian dan mimpinya mengubah keyakinannya bahkan mengubah sejarah Romawi.

Dihadapkan dengan pasukan saingan yang berukuran dua kali lipat dari jumlah pasukannya sendiri. Seperti yang disebutkan di atas, ini merupakan salah satu pertempuran terbesar dalam hidupnya. Konstantinus menyadari bahwa dia mungkin akan mati dalam pertempuran keesokan harinya.

Sebelum pertempuran Jembatan Milvian dia dan pasukannya melihat salib cahaya di langit di atas matahari. Ia membaca kata-kata dalam bahasa Yunani yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin sebagai In hoc signo vinces. In hoc signo vinces berarti 'dalam tanda ini taklukkan’.

Baca Juga: Mengenal Pajak Urin Zaman Romawi Kuno, Bagaimana Ketentuannya?

Malam sebelumnya, Konstatinus mengalami mimpi yang aneh. Dalam mimpinya seorang malaikat muncul di hadapannya membawa gambar salib. Malaikat itu mengucapkan kata-kata yang sama yaitu "Dengan simbol ini, Anda akan menaklukkan."