Akan Purnatugas, NASA Berencana Jatuhkan ISS di Point Nemo Tahun 2031

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Sabtu, 12 Februari 2022 | 11:00 WIB
Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akan bebas tugas dan akan dibuang di Point Nemo, lokasi terpencil di Samudra Pasifik. (Getty Image)

Operasi deorbit ini akan membutuhkan kru yang berada di stasiun dalam bulan-bulan awalnya. Namun, tahap terakhir akan dilakukan dari jarak jauh setelah kru terakhir meninggalkan ISS akhir tahun 2030.

"Stasiun Luar Angkasa Internasional memasuki dekade ketiga dan paling produktif sebagai platform ilmiah inovatif dalam gaya berat mikro," kata Robyn Gatens, direktur ISS di Markas Besar NASA.

Baca Juga: Sejumlah Retakan Baru di Stasiun Luar Angkasa Membuat Ilmuwan Khawatir

"Dekade ketiga ini adalah salah satu hasil, membangun kemitraan global kami yang sukses untuk memverifikasi eksplorasi dan teknologi penelitian manusia untuk mendukung eksplorasi luar angkasa, terus mengembalikan manfaat medis dan lingkungan bagi umat manusia, dan meletakkan dasar bagi masa depan komersial di sekitar orbit rendah Bumi," lanjutnya.

"Kami harap dapat memaksimalkan pengembalian ini dari stasiun luar angkasa hingga 2030 sambil merencanakan transisi ke tujuan luar angkasa komersial yang akan menyusul."

Point Nemo adalah kawasan terpencil di Samudra Pasifik sekitar 2.687 kilometer jauhnya dari titik daratan terdekat. Tempat ini sudah sejak lama dikenal sebagai lokasi jatuhnya puing-puing angkasa seperti pesawat ruang angkasa, termasuk stasiun antariksa Mir milik Rusia.

Laporan terbaru di Januari 2022 menjelaskan bahwa setelah kehancuran Stasiun Luar Angkasa Internasional, NASA berharap menjadi salah satu dari banyak pelanggan yang mengejar penelitian, pelatihan, pariwisata, dan proyek media di orbit rendah Bumi.

Baca Juga: Rusia Luncurkan Modul Baru Untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional

"Setelah ISS berakhir, NASA berencana untuk terus memberikan dukungan untuk penelitian di LEO berdasarkan keberhasilan dan pembelajaran dari Laboratorium Nasional ISS. Kami berharap lembaga mitra Pemerintah AS kami yang lain akan bergabung dengan kami untuk melakukannya," tulis NASA.

"Ini akan memberikan kesinambungan bagi akademisi, lembaga penelitian, instansi pemerintah AS (termasuk NASA), dan industri berkembang untuk melanjutkan pekerjaan mereka munggunakan lingkungan unik LEO."