Foto-foto “Jadul” Wisatawan Taman Nasional di Amerika Serikat

By Citra Anastasia, Rabu, 2 Mei 2018 | 15:25 WIB
Grand Canyon National Park, 1980 (Citra Anastasia)

Pada tahun 1976, fotografer Roger Minick mengajar sebuah lokakarya di Yosemite National Park ketika dia kemudian terpesona oleh subjek yang tak terduga: wisatawan Amerika. “Saya mulai melihat para pengunjung memiliki karakteristik dan klasifikasi mereka sendiri—sebut saja Sightseer americanus,” tulis Minick.

Terpikat oleh gerombolan pengunjung, keluarga yang membawa kamera, dan para pelatih motor yang penuh sesak, Minick memulai dua perjalanan di sekitar Amerika Serikat bagian barat pada tahun 1980 dan 1981—proyek beberapa tahun yang akhirnya dia lakukan kembali pada akhir 1990-an, dan mencapai puncaknya menjadi Sightseer Series.

Yosemite National Park, 1980. (Citra Anastasia)

Crater Lake National Park, 1980. (Citra Anastasia)

Bryce Canyon National Park, 1980. (Citra Anastasia)

(Artikel terkait: Foto-Foto Petualangan Terbaik Tahun 2017 ala National Geographic)

“Sebelumnya dalam karier fotografi saya, ketika proyek saya membawa saya ke alam bebas, saya cenderung meremehkan para wisatawan, dan tentu saja tidak pernah mempertimbangkan mereka sebagai subjek,” kata Minick. "Namun, selama hari-hari itu, saya mulai merasa bahwa saya menyaksikan sesuatu yang unik dari orang Amerika, sesuatu yang tiba-tiba ingin saya foto," paparnya.

Minick menghabiskan berjam-jam dengan kameranya yang berformat medium dengan flash, yang dikalungkan di lehernya, memandang apa yang ada di sekitarnya dan menunggu momen yang tepat. Beberapa potret merupakan hasil perencanaan, sisanya bersifat kebetulan.

"Kadang-kadang gaya pakaian atau warna pakaian yang dikenakannya itulah yang menarik perhatian saya,” ujar Minick. “Terkadang pula, gaya berwisata mereka atau hal-hal yang biasa mereka bawa—kamera, ponsel, radio, teropong, kereta bayi, hewan peliharaan—yang membuat saya tertarik,” imbuhnya.

Kelahiran Industri Pariwisata Amerika

Kongres mendirikan taman nasional pertama pada tahun 1872—sebuah "tempat yang dapat memberikan manfaat dan menyenangkan banyak orang"—yang akhirnya mencetuskan gerakan di seluruh dunia untuk melindungi alam liar.

“Saya menyaksikan orang yang pertama kali tiba di suatu pemandangan yang spektakuler dan [melihat] ekspresi mereka yang terpesona akan hal itu, pandangan pertama mereka pada keindahan yang ada di depan mata mengundang keingintahuan dan keheranan saya,” kenang Minick.