Isolasi Sosial & Kesepian Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung?

By Maria Gabrielle, Kamis, 10 Februari 2022 | 14:00 WIB
Ilustrasi wanita lansia. (Pixabay)

Nationalgeographic.co.id—Pandemi COVID-19 belum juga usai. Social distancing menjadi salah satu upaya yang bisa digunakan untuk menekan angka penyebaran.

Berdasarkan data studi baru diketahui adanya peningkatan risiko penyakit jantung sebanyak 27 persen pada wanita pasca menopause dengan tingkat isolasi sosial dan kesepian yang tinggi.  Studi ini telah dipublikasikan di laman JAMA Network Open dengan judul Evaluation of Social Isolation, Loneliness and Cardiovascular Disease Among Older Women in the US pada 2 Februari 2022.

Dilansir dari SciTechDaily, temuan studi prospektif ini menungkapkan bahwa isolasi sosial dan kesepian meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular masing-masing sebesar delapan persen dan lima persen.

Jika seorang wanita mengalami isolasi sosial dan kesepian tingkat tinggi, risiko pun naik 13 persen sampai 27 persen dibandingkan dengan wanita yang melaporkan tingkat isolasi sosial dan kesepian yang rendah. Penulis pertama studi, Natalie Golaszewski, Ph.D., sarjana postdoctoral di Herbert Wertheim School of Public Health and Human Longevity Science, University of California San Diego mengatakan bahwa di masa pandemi ini banyak orang mengalami isolasi sosial dan kesepian yang dapat berubah menjadi kondisi kronis.

Baca Juga: Lindungi Kesehatan Mental dari Bahaya Media Sosial, Berikut Tipsnya

“Penting untuk lebih memahami efek akut dan jangka panjang dari pengalaman ini terhadap kesehatan kardiovaskular dan kesejahteraan secara keseluruhan,” ujar Natalie Golaszewski.

Penting diketahui bahwa isolasi sosial dan kesepian sedikit berkorelasi. Keduanya bisa terjadi pada saat yang sama tetapi tidak eksklusif satu sama lain. Seseorang yang terisolasi secara sosial tidak selalu kesepian dan sebaliknya seseoran yang kesepian belum tentu terisolasi secara sosial.

“Isolasi sosial itu adalah secara fisik berada jauh dari orang-orang, seperti tidak menyentuh atau melihat atau berbicara dengan orang lain. Kesepian adalah perasaan yang dapat dialami bahkan oleh orang-orang yang secara teratur berhubungan dengan orang lain,” jelas John Bellettiere, Ph.D., M.P.H., asisten profesor epidemiologi di Herbert Wertheim School of Public Health yang terlibat dalam studi.

Satu dari empat orang dewasa berusia 65 tahun ke atas melaporkan isolasi sosial dan satu dari tiga orang dewasa berusia 45 tahun atau lebih melaporkan kesepian. (UC San Diego)

Baik isolasi sosial maupun kesepian adalah masalah kesehatan masyarakat karena terkait dengan kondisi kesehatan yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular termasuk obesitas, merokok, kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang buruk, tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi. Ketika para peneliti memasukkan semua perilaku dan kondisi kesehatan ini dalam penelitian serta disesuaikan dengan diabetes dan depresi, isolasi sosial yang tinggi dan kesepian tetap sangat terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian wanita di Amerika Serikat, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Ketika jejaring sosial menyusut, orang dewasa yang lebih tua lebih berisiko mengalami isolasi sosial dan kesepian. Satu dari empat orang dewasa berusia 65 tahun ke atas melaporkan isolasi sosial dan satu dari tiga orang dewasa berusia 45 tahun atau lebih melaporkan kesepian.

“Kami belum tahu apakah peningkatan risiko penyakit kardiovaskular disebabkan oleh keterpaparan akut terhadap isolasi sosial dan kesepian atau apakah paparan berkepanjangan yang terakumulasi sepanjang hidup adalah penyebabnya. Studi lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami itu,” jelas Bellettiere.