Kota Blitar dalam Nostalgia Sebungkus Roti

By Mahandis Yoanata Thamrin, Rabu, 9 Februari 2022 | 07:00 WIB
Kantor pos dan stasiun kereta di Blitar pada awal abad ke-20. (TROPENMUSEUM)

Toko Roti Orion adalah perusahaan keluarga yang tersebar di beberapa kota. Membentang dari Purwokerto, Solo, Kediri, Pasuruan, Lumajang, Malang, sampai Blitar. (@roti_orion_blitar)

Pandangan lelaki itu tiba-tiba menerawang jauh, “Yah, zaman Jepang memang masa-masa sulit, namun bersyukur bisnis Roti Orion masih bisa berjalan”. Kala Jepang menduduki Blitar, pabrik roti memang diperbolehkan berproduksi untuk konsumsi militer Jepang dan PETA, namun tetap ada pembatasan jam buka dan pemakaian listrik.

Njoto Harsono pernah kewalahan ketika tentara Jepang menggedor pintu meminta roti, bahkan ia sampai diancam dengan samurai yang terkalung di leher. “Meski sudah disiapkan roti, tentara Jepang lebih menyukai mengambil roti-roti itu sendiri sesukanya. Namun Shodanco Supriyadi pernah melarang anak buahnya meminta roti ke Orion”, kenang Hartanto seperti yang dituturkan ayahnya.

Dekade 1950-an boleh dibilang masa keemasan Orion. Mulai banyak ragam roti yang diproduksi Orion, namun makin banyak peniru pula. “Andalannya waktu itu adalah roti goreng, orang-orang bilang roti montor karena bentuknya seperti mobil”, ujar Hartanto sambil menunjuk roti yang dimaksud. Lucu juga, dulu orang Jawa menyebut mobil dengan montor, sedangkan menyebut motor roda dua dengan pit montor. “Ada juga rolltaart atau roti gulung”, tukasnya.

Dalam sehari pabrik roti ini mampu memproduksi 300-400 unit roti semir, sebagian besar untuk pelanggan Blitar dan kota-kota sekitarnya seperti Wlingi, Kanigoro, Tulung Agung, dan Srengat. “Prinsipnya daerah agen kita tidak mengganggu daerah distribusi cabang Orion dari kota lainnya,” jelas Hartanto.

Berbicara tentang Orion, setidaknya ada dua hal yang tidak berubah di pabrik roti ini. Pertama, sedari dahulu roti ini tetap berada di hati pelanggan kelas menengah atas. Kedua, tidak pernah memakai bahan pengawet atau racikan kimia untuk roti. Sekadar pengembang yang masih dibolehkan dipakai. Itulah salah satu alasan mengapa roti Orion tetap lestari dalam persaingan bisnis roti era modern, tetap empuk nan legit di tiap gigitan generasi.

Kisah ini bagian arsip Wisata Jelajah Kereta National Geographic Traveler, yang laporan perjalannya terbit pada 2010.