Pernah Memilikinya, Mengapa dan Bagaimana Mars Kehilangan Lautan?

By Ricky Jenihansen, Kamis, 17 Februari 2022 | 14:00 WIB
Di masa lalu, Mars juga memiliki lautan yang luas seperti Bumi. (reachkerala)

Tujuannya untuk mensimulasikan perkiraan suhu dan tekanan di inti. Pengamatan sampel dengan sinar-X dan berkas elektron memungkinkan tim untuk menggambarkan apa yang terjadi selama pencairan di bawah tekanan. Bahkan memetakan bagaimana komposisi sampel berubah selama waktu itu.

Ilustrasi Planet Mars empat miliar tahun lalu. (M. Kornmesser / ESO)

Baca Juga: Mengenal Olympus Mons, Gunung Berapi Tertinggi di Tata Surya

Baca Juga: Hujan Asteroid yang Konsisten berada di Balik Pembentukan Kawah Mars

"Kami sangat terkejut melihat perilaku tertentu yang bisa menjelaskan banyak hal. Besi, belerang dan Hidrogen yang awalnya homogen dipisahkan menjadi dua cairan berbeda dengan tingkat kerumitan yang belum pernah terlihat sebelumnya di bawah tekanan semacam ini," kata Hirose.

Ia mengakata, salah satu cairan besi kaya akan belerang, yang lain kaya hidrogen, dan ini adalah kunci untuk menjelaskan kelahiran dan akhirnya kematian medan magnet di sekitar Mars.

Besi cair yang kaya hidrogen dan miskin sulfur, karena kurang padat, akan naik di atas besi cair yang kaya sulfur dan miskin hidrogen, menyebabkan arus konveksi. Arus ini, mirip dengan yang ada di Bumi, akan mendorong medan magnet yang mampu mempertahankan hidrogen di atmosfer sekitar Mars, yang pada gilirannya akan memungkinkan air ada sebagai cairan.

Namun, itu tidak bertahan lama. Tidak seperti arus konveksi internal Bumi yang sangat tahan lama, begitu kedua cairan itu benar-benar terpisah, tidak akan ada lagi arus yang menggerakkan medan magnet.

Dan ketika itu terjadi, hidrogen di atmosfer dihembuskan ke luar angkasa oleh angin matahari, yang menyebabkan pemecahan uap air dan akhirnya penguapan lautan Mars. Dan ini semua akan terjadi sekitar 4 miliar tahun yang lalu.

Dengan mempertimbangkan hasil kami, kata Hirose, studi seismik lebih lanjut di Mars diharapkan akan memverifikasi inti memang dalam lapisan yang berbeda seperti yang mereka prediksi. Jika itu masalahnya, itu akan membantu kita menyelesaikan cerita tentang bagaimana planet-planet berbatu, termasuk Bumi terbentuk, dan menjelaskan komposisinya.

"Dan Anda mungkin berpikir bahwa suatu hari Bumi juga bisa kehilangan medan magnetnya, tapi jangan jangan khawatir, itu tidak akan terjadi setidaknya selama satu miliar tahun," kata Hirose.

Baca Juga: Bukti Baru Mars Layak Huni, Ada Tanda Interaksi Air di Dasar Kawahnya