Astronom Menemukan Bukti Planet Ketiga yang Mengorbit Proxima Centauri

By Wawan Setiawan, Jumat, 11 Februari 2022 | 14:00 WIB
Ilustrasi yang menunjukkan tampilan dekat Proxima d, kandidat planet yang baru-baru ini ditemukan mengorbit bintang katai merah Proxima Centauri, bintang terdekat dengan Tata Surya. Planet ini diyakini berbatu dan memiliki massa sekitar seperempat massa Bumi. (ESO/L. Calçada)

Nationalgeographic.co.id—Proxima Centauri adalah bintang tipe M5.5 yang terletak 4,2 tahun cahaya di konstelasi selatan Centaurus.

Dengan menggunakan bantuan Very Large Telescope (ESO's VLT) dari European Southern Observatory di Chile, sebuah tim astronom telah menemukan bukti adanya planet lain yang mengorbit Proxima Centauri, bintang yang letaknya terdekat dari Tata Surya kita. Kandidat planet ini adalah planet ketiga yang terdeteksi dalam sistem tersebut dan paling ringan yang pernah ditemukan mengorbit bintang ini. Dengan hanya seperempat dari massa Bumi, menjadikan planet ini salah satu exoplanet paling ringan yang pernah ditemukan.

Seperti yang dilansir Tech Explorist, João Faria, seorang peneliti di Instituto de Astrofísica e Ciências do Espaço, Portugal mengatakan, "Penemuan ini menunjukkan bahwa tetangga bintang terdekat kita tampaknya dikemas dengan dunia baru yang menarik, dalam jangkauan studi lebih lanjut dan eksplorasi masa depan."

Faria adalah penulis utama dari studi yang diterbitkan di jurnal Astronomy & Astrophysics pada 10 Februari 2022 kemarin, yang dikemas dengan judul A candidate short-period sub-Earth orbiting Proxima Centauri★.

Posisi Proxima Centauri. (Wikipedia)

Planet yang baru ditemukan itu, diberi nama Proxima d, mengorbit Proxima Centauri pada jarak sekitar empat juta kilometer, kurang dari sepersepuluh jarak Merkurius dari Matahari. Ia membutuhkan waktu lima hari saja untuk menyelesaikan satu orbit. Letak orbitnya, berada di antara bintang dan zona layak huni, yaitu area di sekitar bintang di mana air cair dapat berada di permukaan planet.

Bintang tersebut sudah diketahui menampung dua planet lain yakni Proxima b, sebuah planet dengan massa yang sebanding dengan Bumi yang mengorbit bintang itu setiap 11 hari dan berada di dalam zona layak huni, kemudian kandidat Proxima c, yang berada di orbit terlama yaitu lima tahun di sekitar bintangnya.

Baca Juga: Planet Baru yang Terdeteksi Satelit NASA Ini Bakal 'Dilahap' Bintang

Proxima b ditemukan beberapa tahun yang lalu menggunakan instrumen HARPS pada teleskop 3,6 meter ESO. Penemuan ini dikonfirmasi pada tahun 2020 ketika para ilmuwan mengamati sistem Proxima dengan instrumen baru pada VLT ESO yang memiliki presisi lebih tinggi, Echelle SPectrograph for Rocky Exoplanets and Stable Spectroscopic Observations (ESPRESSO).

"Setelah mendapatkan pengamatan baru, kami dapat mengonfirmasi sinyal ini sebagai kandidat planet baru. Saya senang dengan tantangan mendeteksi sinyal sekecil itu dan, dengan melakukan itu, menemukan sebuah planet ekstrasurya yang begitu dekat dengan Bumi." tutur Faria.

Proxima Centauri, bintang terdekat dengan Bumi selain Matahari, seperti yang terlihat oleh 2MASS. (Wikipedia)

Selama pengamatan VLT yang lebih baru inilah para astronom melihat petunjuk pertama dari sinyal yang sesuai dengan objek dengan orbit lima hari. Karena sinyalnya sangat lemah, tim harus melakukan pengamatan lanjutan dengan ESPRESSO untuk memastikan bahwa itu disebabkan oleh sebuah planet, dan bukan hanya akibat perubahan bintang itu sendiri.

Dengan massa yang hanya seperempat dari massa Bumi, Proxima d adalah planet ekstrasurya teringan yang pernah diukur menggunakan teknik kecepatan radial, melampaui planet yang baru-baru ini ditemukan dalam sistem planet L 98-59.

Teknik kecepatan radial bekerja dengan mengambil goyangan kecil dalam gerakan bintang yang diciptakan oleh tarikan gravitasi planet yang mengorbit. Dikarenakan Proxima d sangat kecil, maka pengaruh gravitasinya pun sangat lemah sehingga hanya menyebabkan Proxima Centauri bergerak maju mundur sekitar 40 sentimeter per detik (1,44 kilometer per jam).

Pedro Figueira, ilmuwan instrumen ESPRESSO di ESO Chili, berujar, "Pencapaian ini sangatlah penting. Ini menunjukkan bahwa teknik kecepatan radial memiliki potensi untuk mengungkap populasi planet ringan, seperti kita sendiri, yang diperkirakan paling melimpah di galaksi kita dan berpotensi menampung kehidupan seperti yang kita kenal.”

Faria ikut menambahkan, "Hasil ini jelas menunjukkan kemampuan ESPRESSO dan membuat saya bertanya-tanya tentang apa yang bisa ditemukan di masa depan."

Pencarian ESPRESSO untuk dunia lain akan dilengkapi dengan Extremely Large Telescope (ELT) ESO, yang saat ini sedang dibangun di Gurun Atacama. Hal ini akan sangat penting untuk menemukan dan mempelajari lebih banyak planet di sekitar bintang-bintang terdekat.

Baca Juga: Para Astronom Temukan Bukti Pertama Tentang Planet yang Baru Lahir