Mengintip Perjalanan Menangkap Api Abadi di Kayangan Api Bojonegoro

By Fathia Yasmine, Jumat, 11 Februari 2022 | 15:47 WIB
Kayangan Api (DOK. Berto Wedhatama/National Geographic Indonesia)

“Saya datang ke lokasi itu siang menuju sore. Belum juga foto, ternyata petugasnya bilang, 'Mas, sudah mau tutup'. Padahal masih jam lima sore,” lanjutnya.

Namun, karena kepalang sudah berada di lokasi, Berto meminta izin waktu sejenak kepada pengelola untuk mengambil gambar. Beruntung, pihak pengelola mengizinkan ia berada di sana lebih lama.

Baca Juga: Naskah Cina-Jawa, Jejak Budaya yang Terlupakan dalam Sejarah

“Pengelola bilang, 'Ya sudah boleh, Mas, tapi jangan lama-lama'. Akhirnya, dapat waktu untuk memotret dari jam enam sampai jam sembilan malam,” katanya.

Menyadari keterbatasan waktu, Berto tidak ingin menyia-nyiakan momentum tersebut. Ia bergegas untuk "menangkap" Kayangan Api menggunakan kamera smartphone realme 9 Pro+ dengan konsep minim cahaya atau low-light photography. Setelah tripod berhasil disiapkan, fotografer senior itu pun memasang smartphonenya pada tripod.

Saat proses pengambilan gambar, ia mengaku sempat kesulitan untuk menentukan angle yang pas. Embusan angin membuat lidah api bergerak ke berbagai arah dan posisi api menyembul kerap berpindah. Selain itu, minimnya sumber cahaya di lokasi juga menjadi tantangan tersendiri bagi Berto.

“Awalnya, pengin pakai konsep bergerak apinya agar lebih dramatis. Tapi akhirnya enggak jadi karena medannya sulit dan penerangan terbatas. Lampu itu hanya ada dua di area parkir, sisanya gelap,” tutur Berto.

Baca Juga: Kehidupan Sehari-hari Orang-Orang Romawi sejak Pagi hingga Malam

Berto menjajal berbagai fitur kamera pada realme 9 Pro+ agar sesuai dengan kondisi tersebut. Akhirnya, dia menggunakan fitur mode malam (night mode) dan street mode yang dianggap bisa mengakomodir konsep low-light photography dan objek bergerak.

“Cukup terbantu dengan adanya dua fitur ini. Kamera realme 9 Pro+ bisa menyesuaikan hasil dengan baik,” ungkap Berto.

Lanskap Kayangan Api (DOK. Berto Wedhatama/National Geographic Indonesia)

Sebagai informasi, realme 9 Pro+ dilengkapi dengan sensor kamera flagship Sony IMX766 dan Optical Image Stabilization (OIS). Spesifikasi ini membuat proses pengambilan gambar lebih stabil serta hasil jepretan menjadi lebih tajam dan memberi detail.