Menangkap Pesona Danau Semayang di Kala Langit Temaram

By Fathia Yasmine, Sabtu, 12 Februari 2022 | 15:05 WIB
Lanskap Danau Semayang di malam hari (DOK. Budiono/National Geographic Indonesia)

Kondisi lapangan yang tak mendukung rupanya tidak mengendurkan optimisme Budiono. Ia pun beranjak mengelilingi seluruh area danau untuk mencari lokasi foto terbaik yang bisa didapatkan.

“Itu 10 ribu hektare danau kami jelajahi kanan dan kiri, muka dan belakang, tidak ada angle yang bagus untuk ambil gambar,” lanjutnya.

Baca Juga: Naskah Cina-Jawa, Jejak Budaya yang Terlupakan dalam Sejarah

Lelah karena tidak mendapat foto yang diinginkan, Budiono pun menunggu hingga dini hari. Penantiannya berbuah manis, ia berhasil mengabadikan sambaran petir kendati dirinya gagal mendokumentasikan siluet pesut.

“Jadi malam sambil menunggu pesut mahakam lewat, ternyata yang dapat (gambarnya) malah petir. Sebenarnya memang pure luck saja, karena saya ingat di daerah itu petir banyak sekali,” paparnya.

Belum puas dengan hasil yang didapat, ia kemudian melanjutkan perjalanan setelah fajar ke desa terdekat, yakni Desa Kotabangun. Awalnya, Budiono mengaku ingin berlama-lama di danau hingga pagi. Namun, arus air yang deras dan langit yang gelap mengurungkan niatnya.

“Mulai jam empat pagi kami sudah keluar menuju ke titik balik dari Danau Semayang. Di situ juga awannya gelap sekali, tebal. Walaupun tidak hujan, tetapi memang cahaya semburatnya sukar sekali untuk didapat. Akhirnya, kami bergeser dan mencoba untuk menangkap cahaya matahari yang sudah keluar,” imbuhnya.

Baca Juga: Inilah Dinosaurus Predator Terbesar dan Terkuat dari Zaman Sinemurian

Sayang, pemandangan desa kala itu terasa kurang optimal bagi Budiono. Ia lantas kembali mengunjungi Danau Selayang untuk mencoba peruntungannya kembali. memasuki sore hari, Budiono pun mengejar momen sunset sekaligus mencoba berbagai preset yang dimiliki oleh realme 9 Pro+.

“Matahari saat itu tetap tertutup, tetapi ada gap sekitar 5 menit antara awan yang di atas dengan yang di bawah itu ada bolongan. Di situlah kami memang mengoptimalkan waktu untuk mengejar sunset-nya tadi. Mulai dari pakai yang wide angle sampai ke zoom kami coba semua,” ujar Budiono.

Lanskap Danau Semayang (DOK. Budiono/National Geographic Indonesia)

Selama tiga hari mengeksplorasi Danau Semayang, Budiono mengaku bahwa cuaca pada waktu itu kurang optimal untuk mengambil foto low-light dari berbagai angle. Meski demikian, ia tetap merasa puas karena kamera smartphone realme 9 Pro+ yang ia bawa berhasil mengabadikan momen petir terbaik kendati berada di area gelap gulita.