Pemakaman Romawi Kuno, Pelayat Harus Garuk Wajah sebagai Tanda Duka

By Hanny Nur Fadhilah, Kamis, 17 Februari 2022 | 08:00 WIB
Adegan berkabung dari sarkofagus anak Romawi. Marmer, abad ke-2 M, pemakaman Romawi di Agrigento, Sisilia. (Mark Cartwright (CC BY-NC-SA))

Sanjungan

Jika almarhum adalah anggota masyarakat yang penting atau jika dia membuat kesan yang kuat pada keluarganya, keluarga akan memberikan pidato di pemakaman. Banyak contoh eulogi yang disampaikan pada pemakaman Romawi bertahan hingga saat ini.

Pesta

Tidak ada pemakaman yang lengkap kecuali ada pesta ritual di akhir pemakaman. Pemakaman adalah penanda terakhir yang memberi tahu almarhum bahwa dia dapat melanjutkan ke dunia bawah dan keluarga akan dapat bergerak maju.

Peringatan

Begitu jenazah dikuburkan atau dikremasi, almarhum tetap harus dikenang. Negara Romawi menetapkan hari-hari tertentu setiap tahun untuk mengingat orang-orang terkasih, termasuk Parentalia, yang diadakan dari 13 hingga 21 Februari, untuk menghormati leluhur keluarga. Masing-masing keluarga juga memiliki hari-hari pribadi untuk memperingati almarhum.

Diyakini bahwa jika keluarga almarhum berkumpul di sekitar makamnya dan membuat persembahan, ini akan mengaktifkan dan menenangkan ‘teduh’ atau rohnya.

Kematian seorang Kaisar

Setelah kematian seorang Kaisar, dia akan dimakamkan di dalam kota. Ini adalah kehormatan yang hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang paling luar biasa dan termasyhur; kebanyakan orang Romawi harus dimakamkan di luar kota.

Kaisar diyakini tidak menjadi bayangan (roh) seperti yang dilakukan orang lain; sebaliknya, mereka menjadi Dewa melalui proses yang dikenal sebagai pendewaan. Dengan demikian, peringatan Kaisar jauh lebih mengesankan dan monumen yang lebih mahal didirikan. Kolom Trajan, di mana abu Optimus Princeps dimakamkan, adalah salah satu monumen Romawi yang paling terkenal.