Jika Cina Punya Tembok Besar Cina, Romawi juga Punya Tembok Hadrian

By Galih Pranata, Rabu, 16 Februari 2022 | 11:00 WIB
Sebuah benteng pertahanan Romawi di Britannia, pada masa pemerintahan kaisar Hadrian, yang dikenal sebagai Tembok Hadrian. (English Heritage/Heritage Images/Getty Images)

Baca Juga: Perayaan Musim Semi Lupercalia Romawi Kuno, Penuh Kekerasan Seksual!

Pada saat Kaisar Hadrian berkuasa sekitar tahun 117 M, Romawi tidak lagi berusaha untuk memperluas wilayah mereka. Sebaliknya, bangsa Romawi hanya ingin melindungi apa yang mereka miliki —dari orang Caledonia atau ancaman lain dari luar.

Kaisar yang kala itu berkuasa, Publius Aelius Hadrianus, memerintahkan kepada gubernur Romawi di Inggris untuk mulai membangun tembok pertahanan.

"Tembok itulah yang nantinya akan dinamai dengan nama sang kaisar untuk mempertahankan bagian Inggris yang mereka kuasai dari serangan dan ancaman Caledonia atau bangsa lain," terusnya.

Tembok Hadrian menjadi daya tarik wisatawan di era modern. (Jeff J Mitchell / Getty Images)

Para ahli percaya tembok itu mungkin juga berfungsi sebagai sarana untuk membatasi imigrasi dan penyelundupan masuk dan keluar dari wilayah Romawi. Tembok itu membutuhkan waktu —setidaknya enam tahun untuk menyelesaikannya.

Sejarawan percaya bahwa rencana awalnya adalah untuk membangun dinding batu atau rumput, yang dibatasi oleh parit yang lebar dan dalam. Tembok itu akan menampilkan gerbang yang dijaga setiap mil, dengan dua menara observasi di antara setiap gerbang.

Namun, tembok itu tidak benar-benar megah dan berfungsi sebagaimana tembok besar dibangun selama berabad-abad di Cina. Selepas mangkatnya Hadrian, tembok ini mulai ditinggalkan karena dianggap tak begitu kuat membendung serangan musuh.

Nahas, setelah memasuki era kontemporer, tembok yang mulai lapuk itu telah tergerus zaman. Beberapa petani di daerah itu berupaya memindahkan bebatuan dari tembok Hadrian untuk digunakan sebagai lahan pertanian.

Muncul sosok bernama John Clayton, yang mulai membeli tanah di sekitar Hadrian's Wall berdiri. Tujuannya untuk tetap menjaga orisinalitas tembok sehingga tak tersentuh atau dipindahkan oleh para petani.

Meskipun sebagian besar lahan di sekitarnya hilang setelah kematian Clayton pada tahun 1890, National Trust of the United Kingdom, sebuah organisasi konservasi, mulai mengumpulkan puing tembok berbatu kembali, sedikit demi sedikit pada abad ke-20.

Jika di Cina, bangsa Tiongkok memiliki Tembok Besar Cina sebagai warisan budaya dunia, Bangsa Romawi juga miliki Tembok Hadrian sebagai warisan budaya dunia. Tembok Hadrian dinobatkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1987.

Baca Juga: Pembagian Kelas di Romawi Kuno dan Upaya Para Budak untuk Naik Kasta