Orang Utan Secara Naluri Bisa Menggunakan Batu Tajam dan Palu

By Ricky Jenihansen, Selasa, 22 Februari 2022 | 13:00 WIB
Orangutan dapat dapat menyelesaikan dua langkah utama dalam urutan penggunaan alat batu. Ketika diberi batu tajam buatan, salah satu orangutan secara spontan menggunakannya sebagai alat pemotong. (Rodrigo et al.)

Nationalgeographic.co.id—Studi baru dari University of Tübingen di Jerman menemukan, bahwa orangutan dapat dapat menyelesaikan dua langkah utama dalam urutan penggunaan alat batu. Orang utan secara naluri dapat menggunakan palu untuk memukul dan batu tajam untuk memotong.

Penelitian tersebut dilakukan terhadap orangutan yang tidak terlatih di penangkaran (Pongo pygmaeus) di Kebun Binatang Kristiansand di Norwegia. Hasil studi tersebu telah dipublikasikan di jurnal akses terbuka PLOS ONE dengan judul "Experimental investigation of orangutans’ lithic percussive and sharp stone tool behaviours".

Para peneliti menguji pembuatan dan penggunaan alat pada dua orangutan jantan. Tidak ada yang sebelumnya telah dilatih atau menerima demostrasi untuk melakukan hal tersebut.

Masing-masing orangutan diberikan palu beton, inti batu yang sudah disiapkan, dan dua kotak puzzle pancingan yang mengharuskan mereka memotong tali atau kulit silikon untuk mendapatkan hadiah makanan. Kedua orangutan secara spontan memukul palu ke dinding dan lantai kandang mereka, tetapi tidak ada yang mengarahkan pukulan ke inti batu.

Pada percobaan kedua, orangutan juga diberi pecahan batu tajam yang telah dibuat sebelumnya. Batu tersebut dapat digunakan orangutan untuk memotong kulit silikon, memecahkan teka-teki. Ini adalah demonstrasi pertama perilaku pemotongan pada orangutan yang tidak terlatih dan tidak dikultur.

Orangutan diharuskan memotong tali atau kulit silikon untuk mendapatkan hadiah makanan (Rodrigo et al.)

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki apakah kera dapat mempelajari langkah-langkah yang tersisa dari mengamati orang lain. Para peneliti akan mengamati kemungkinan orangutan menggunakan peralatan batu sederhana.

Meskipun orangutan tidak membuat alat-alat batu tajam pada awalnya, tiga individu secara spontan terlibat dalam perkusi litik, dan potongan-potongan batu tajam diproduksi di bawah kondisi eksperimental selanjutnya. Selanjutnya, ketika diberi batu tajam buatan, salah satu orangutan secara spontan menggunakannya sebagai alat pemotong.

Ketika diberi batu tajam buatan, salah satu orangutan secara spontan menggunakannya sebagai alat pemotong. (Rodrigo et al.)

Penelitian ini berlawanan dengan penelitian sebelumnya, di mana para peneliti mendemonstrasikan cara menghancurkan batu untuk membuat pecahan batu kepada tiga orangutan betina di Kebun Binatang Twycross di Inggris. Setelah demonstrasi ini, seekor orangutan betina melanjutkan dengan menggunakan palu untuk memukul batu inti, mengarahkan pukulan ke tepi seperti yang ditunjukkan oleh para peneliti.

Studi ini adalah yang pertama melaporkan penggunaan alat batu secara spontan tanpa demonstrasi langsung pada orangutan yang belum dienkulturasi oleh manusia. Para penulis mengatakan pengamatan mereka menunjukkan bahwa dua prasyarat utama untuk munculnya penggunaan alat batu adalah memukul dengan palu batu dan mengenali batu tajam sebagai alat pemotong.

"Penelitian kami adalah yang pertama melaporkan bahwa orangutan yang tidak terlatih dapat secara spontan menggunakan batu tajam sebagai alat pemotong. Kami juga menemukan bahwa mereka siap melakukan perkusi litik dan bahwa aktivitas ini terkadang mengarah pada pelepasan potongan batu yang tajam," tulis para peneliti dalam laporan penelitiannya, dilansir science daily.