Metode-Metode Pembunuhan Paling Sadis dan Brutal di Zaman Romawi Kuno

By Utomo Priyambodo, Sabtu, 26 Februari 2022 | 09:00 WIB
Eksekusi penyaliban di era Romawi kuno. (Victor Armand Poirson / Public domain)

Dari hasil risetnya, Southon merinci adanya kasus keracunan, cambuk, pemukulan, dan orang-orang Romawi yang dilemparkan dari jendela, dari tebing, dan ke sungai. Dia menulis tentang orang-orang Romawi yang ditikam bagian jantung dan matanya serta para penjahat yang dihukum mati di tangan para gladiator.

Satu hal yang Southon temukan, penyaliban adalah metode eksekusi yang dirancang khusus untuk memalukan, menyiksa, dan sangat umum dilakukan di Roma kuno. Dalam bukunya itu, Southon menceritakan satu peristiwa tragis ketika "400 pria, wanita dan, anak-anak dikumpulkan, diarak di jalan-jalan dan dibawa keluar Gerbang Esquiline di mana, selama berjam-jam, mereka diikat atau dipaku di salib dan dibiarkan berhari-hari untuk itu."

Southon juga mencatat bahwa orang-orang yang dinyatakan bersalah atas pembunuhan berencana biasanya dipukuli dengan tongkat berwarna darah sebelum diikat ke dalam karung kulit sapi. Karung itu pada akhirnya akan dibuang ke laut sehingga yang bersalah akan tenggelam.

Si pembunuh yang babak belur dan berdarah tidak tergeletak sendirian dalam karung. "Seekor anjing, ayam jantan, monyet, dan ular juga ditempatkan di dalam sebelum karung itu dijahit dan dibuang ke laut," di mana kengerian yang tak terbayangkan akan terjadi di dalam.

Southon mengatakan sebagian alasan tubuh si pembunuh ditempatkan dalam karung adalah agar tubuh itu tidak mencemari bumi setelah mati. Dia mendesak para pembaca untuk: "Pikirkan selama lima detik tentang kengerian terjebak dalam karung dengan seekor anjing yang ketakutan, dan kemudian kita akan beralih ke jalinan teror yang kacau balau yang dibawa ayam, monyet, dan ular ke dalam proses penenggelaman tersebut."