Metode-Metode Pembunuhan Paling Sadis dan Brutal di Zaman Romawi Kuno

By Utomo Priyambodo, Sabtu, 26 Februari 2022 | 09:00 WIB
Eksekusi penyaliban di era Romawi kuno. (Victor Armand Poirson / Public domain)

Nationalgeographic.co.id—Metode-metode pembunuhan yang sadis dan brutal di zaman Romawi kuno telah disatukan dalam sebuah buku berjudul A Fatal Thing Happened on the Way to the Forum: Murder in Ancient Rome. Buku ini ditulis oleh Emma Southon, seorang sejarawan di University of Birmingham di Inggris.

Dalam buku terbarunya ini, Southon mengeksplorasi berbagai mode pembunuhan di Romawi kuno. Mulai dari penyaliban, melemparkan orang ke binatang buas, dan membakar manusia.

Satu kisah khusus menceritakan suatu peristiwa ketika Kaisar Augustus makan malam dengan Vedius Pollio. Kala itu, seorang pelayan memecahkan sebuah gelas kristal.

Marah, Vedius segera memerintahkan agar pelayan tersebut dilemparkan ke belut-belut yang lapar. Namun Augustus memerintahkan para anak buahnya untuk menghancurkan semua kristal di meja.

Akhirnya Vedius Pollio tidak dapat membunuh pelayannya yang telah memecahkan satu gelas tersebut karena para anak buah Augustus telah memecahkan lebih banyak gelas lain.

Baca Juga: Jenis-Jenis Gladiator dalam Pertarungan Mematikan Romawi Kuno

Dikutip oleh Ancient Origins, dalam buku ini Southon membahas kehidupan seorang Vedius Pollio, seorang Romawi kaya yang merupakan teman Kaisar Romawi Augustus. Vedius terkenal karena memelihara reservoir belut pemakan manusia tempat dia akan membuang budak yang tidak menyenangkannya.

Bagaimanapun, kehidupan di Roma kuno memang identik dengan cerita-cerita sadis seperti itu. Bahkan, legenda pendirian kota itu sendiri adalah mengenai salah satu kejadian pembunuhan: Romulus membunuh Remus.

Ketika Southon memulai penelitiannya, dia "terkejut" oleh sifat rumit dari eksekusi publik di Roma kuno. Peneliti menemukan bahwa penyaliban terjadi di sebagian besar ruang publik dan bahwa orang-orang Romawi telah menjadi kebal terhadap pemandangan mengerikan dan bau busuk dari tubuh-tubuh yang membusuk "bergantungan di kayu salib saat mereka melakukan aktivitas sehari-hari."

Berbicara dengan Ars Technica, Southon mengatakan "pembunuhan sangat spesifik secara budaya dan tidak mudah didefinisikan" sehingga dalam buku barunya dia mencoba untuk "mengkatalogkan" berbagai bentuk pembunuhan yang digunakan di Roma kuno.

Southon mengatakan hukum Kaisar Konstantin adalah yang pertama melarang sejumlah cara yang disetujui untuk membunuh budak, termasuk "jangan membakar mereka," "jangan melempar mereka," dan "jangan pukul mereka dengan batu." Meski piagam hukum ini menghentikan beberapa metode pembunuhan budak, piagam itu membuka pintu untuk apa pun yang "tidak" disebutkan dalam undang-undang tersebut.

Baca Juga: Tujuh Penemuan Romawi Kuno: Inovasi yang Berguna hingga Sekarang