Nationalgeographic.co.id—Peradaban Romawi kuno telah meninggalkan warisan yang masih bermanfaat hingga sekarang bagi kehidupan umat manusia. Meskipun peradaban ini telah runtuh sejak ribuan tahun lalu, karya-karya para ahli Romawi ini masih dapat terlihat dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari kini.
Dari penemuan unik mereka hingga teknik lama yang mereka tingkatkan, berikut ini adalah tujuh pelajaran inovasi yang diajarkan orang-orang Romawi kepada dunia.
1. Sistem pemanas.
Dikutip dari Live Science, bangsa Romawi adalah penemu sistem hipocaust. Ini adalah metode awal untuk mendistribusikan panas secara efisien. Mereka membuat sistem pemanas yang bisa mengalirkan panas ke ruangan-ruangan di rumah-rumah mereka.
2. Sistem pembuangan air
Roma kuno adalah rumah bagi beberapa sistem saluran pembuangan pertama di dunia, menurut jurnal Sustainability. Selokan bawah tanah ini pertama kali dipasang pada sekitar 500 Sebelum Masehi dan terdiri atas terowongan-terowongan batu berukir raksasa.
Saat ini banyak selokan kota-kota di dunia yang memiliki kemiripan dengan selokan-selokan di Roma kuno. Namun tujuan dibuatnya selokan di Roma kuno mungkin berbeda, menurut jurnal Water Pollution Control Federation.
Baca Juga: Awal Mula Kekaisaran Romawi, Pax Romana dan Pembantaian Yahudi
Di dunia modern, fungsi utama saluran pembuangan adalah untuk membawa sampah yang tidak bersih dari perkotaan. Namun di Roma kuno, peran utama selokan adalah membuang kelebihan air yang dapat membanjiri jalan-jalan.
Beberapa rumah terhubung langsung ke sistem drainase tertutup Roma kuno. Sebagian rumah lain hanya membuang limbah mereka ke jalan-jalan, tetapi jalan-jalan kemudian dibersihkan untuk memindahkan sampah ke saluran pembuangan.
Limbah kemudian berjalan melalui jaringan terowongan yang luas, sampai mencapai Tiber, sungai utama Roma. Arsitektur selokan di Roma tidak banyak berubah sejak dulu hingga sekarang. Faktanya, "Selokan Terbesar" di Roma kuno masih ada sampai sekarang dan merupakan salah satu struktur Romawi Kuno tertua yang tersisa, menurut Journal of Transportation Technologies.
3. Tata letak kota
Source | : | Nature,Live Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR