Fungsi Kompleks Ritual Zaman Neolitik Berusia 9.000 Tahun di Yordania

By Maria Gabrielle, Kamis, 3 Maret 2022 | 16:00 WIB
Kompleks ritual di Yordania. (South Eastern Badia Archaeological Project)

Baca Juga: Peneliti Ungkap Peradaban Pertanian Papua Nugini 1000 Tahun Lebih Awal

"Simbol sakral dan kinerja ritual yang dibuktikan kemungkinan besar ditujukan untuk memanggil kekuatan supernatural untuk perburuan yang sukses dan melimpahnya mangsa yang ditangkap," kata SEBAP.

"Ini memberi pencerahan mengenai simbolisme, ekspresi artistik, serta budaya spiritual dari populasi Neolitik yang sampai sekarang tidak diketahui ini yang mengkhususkan diri dalam perburuan massal kijang menggunakan layang-layang gurun,” lanjutnya.

Temuan lainnya adalah batu altar rituan, perapian, koleksi fosil laut yang ditata dengan cermat berjumlah sekitar 150 buah. Selain itu, ada patung-patung hewan dan benda-benda batu yang dibuat dengan hati-hati.

Melansir The Jerusalem Post didapati tulang-tulang kijang dalam jumlah besar di sana. Struktur yang mirip dengan situs ritual Yordania ini telah ditemukan di gurun di seluruh Arab Saudi, Turki, Suriah, Turki, dan Kazakhstan, beberapa di antaranya panjangnya beberapa kilometer. Jenis konstruksi ini juga dapat ditemukan di beberapa wilayah di seluruh dunia termasuk Amerika Utara dan Selatan, dan bahkan di Skandinavia.

Duta Besar Prancis, Veronique Vouland-Aneini kepada France24 mengatakan proyek ini memberikan kesaksian tidak ternilai tentang kehidupan bersejarah di Timur Tengah, tradisi dan ritualnya.

Sementara itu, kuil paling awal yang diketahui dalam sejarah manusia adalah kompleks Göbekli Tepe. Kuil yang bertempat di tenggara Anatolia, Turki ini diyakini dibangun oleh pemburu-pengumpul. Struktur batu berusia 11.500 tahun tersebut ditemukan oleh arkeolog Jerman Dr. Klaus Schmidt pada tahun 1994 dan lebih tua dari Stonehenge.