Buckie sampai Dietzel, Orang-Orang yang Mempopulerkan Tato Modern

By Galih Pranata, Senin, 28 Februari 2022 | 12:00 WIB
Amund Dietzel, seorang pelaut Norwegia yang berimigrasi ke Amerika pada tahun 1907, belajar membuat tato dengan tangan dalam pelayaran transatlantik. (Jonathan Reiter/ Solid State Tattoos/ Milwaukee)

"Ia belajar bagaimana membuat tato di atas laut saat remaja. Ketika dia terdampar di lepas pantai Quebec pada tahun 1907, pada usia 16 tahun, Dietzel pergi ke Amerika di mana dia melakukan perjalanan ke seluruh negeri dengan tampilan sebagai pria bertato dalam pertunjukan sirkus," lanjut Crimmins.

Seperti kebanyakan pemain sirkus bertato, tubuh Dietzel seperti sebuah bentuk iklan dan bentuk propaganda yang mempersuasi para penonton tentang seni tato tubuh. 

Baca Juga: Tilik Ritual Memperindah Tubuh Masyarakat Asia Tenggara di Zaman Kuno

 Baca Juga: Konyak, Suku Pemburu Kepala Terakhir di India dan Tradisi Tatonya

Baca Juga: Misteri 61 Tato di Tubuh Otzi, Mumi Manusia Es Berusia 5.300 Tahun

"Dietzel memperkenalkan tatonya dalam sirkus karnaval keliling negara. Benar-benar melalui pertunjukan dan sirkus, tato modern menjadi populer, dan diperkenalkan ke masyarakat pedesaan," tambahnya.

Dietzel akhirnya menetap di Milwaukee, di mana ia mulai mengelola toko tato. Ia menggunakan apa yang saat itu merupakan citra tato standar, permulaan tato modern dengan tema bahari, wanita cantik, dan gambar hati.

Ia menjadi seniman tato Amerika abad pertengahan yang sangat berpengaruh hingga dijuluki "Master of Milwaukee" dan "Rembrandt of the rind." Dietzel terus bekerja di Milwaukee hingga 1967, ketika kota itu melarang tato.

Dietzel memberi pengaruh besar. Di Swedia, sekitar 47% populasi masyarakatnya bertato, menjadikannya negara dengan populasi bertato terbanyak kedua di dunia, per kapita, di belakang Italia (48%) dan di atas Amerika (46%).