Lewat Buku dan Alam, Anak-Anak Wakatobi Belajar Pelestarian Mangrove

By Utomo Priyambodo, Kamis, 3 Maret 2022 | 15:00 WIB
Siswa SDN Waitii, Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi melakukan pengamatan lapangan dengan panduan buku “Panduan Pendekar Lingkungan, Penjaga Mangrove Wakatobi”. (La Ode Arifudin/YKAN)

  

Direktur Program Kelautan YKAN Muhammad Ilman mengatakan bahwa di wilayah pesisir, masyarakat sangat bergantung pada jasa lingkungan yang disediakan oleh ekosistem mangrove. "Jika dikelola secara efektif dan berkelanjutan, mangrove dapat menjadi sumber penghidupan, serta berkontribusi pada ketahanan pangan dan sosial," katanya.

"Pada kondisi ini, mengenalkan upaya untuk melestarikan mangrove kepada anak-anak lewat kegiatan pendidikan lingkungan hidup menjadi amat penting," tegas Ilman.

Siswa SDN Teewali, Kecamatan Kaledupa Selatan, Kabupaten Wakatobi membaca buku “Panduan Pendekar Lingkungan, Penjaga Mangrove Wakatobi.” (La Ode Arifudin/YKAN))

Jasa lingkungan dari hutan magrove yang dimaksud adalah memberikan perlindungan terhadap garis pantai dari abrasi. Sebagai contoh, banyak infrastruktur dan bangunan di dekat laut, misalnya rumah-rumah warga, secara tidak langsung dilindungi oleh mangrove tersebut.

Selain mencegah abrasi, mangrove juga mampu menyimpan karbon tiga hingga lima kali lebih banyak dari hutan di darat. Mangrove juga membentuk ekosistem unik, dengan menyediakan tempat berkembang biak dari biota-biota laut, sekaligus menjadi tempat persinggahan dari burung-burung yang bermigrasi.

Kawasan hutan mangrove yang sehat akan menyediakan populasi ikan yang sehat serta ekonomi perikanan yang berkelanjutan. Industri pariwisata juga bisa menjadi hutan mangrove sebagai daya tarik yang berkembang yang meningkatkan ekonomi lokal.

Banyak hutan mangrove Indonesia yang sudah menjadi tempat wisata. Misalnya di Surabaya, Jakarta, dan bahkan juga di luar pulau Jawa. Jadi, ekosistem mangrove di Wakatobi pun berpotensi besar untuk menjadi sumber penghidupan masyarakat di sekitarnya, baik untuk bidang perikanan maupun pariwisata.