Caracalla Adalah Kaisar Romawi yang Diduga Psikopat dan Haus Darah

By Galih Pranata, Jumat, 4 Maret 2022 | 08:00 WIB
Lukisan Jacques-Augustin-Catherine Pajou (1766–1828) Geta yang Sekarat dalam Pelukan Ibunya. (Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Caracalla tidak pernah dilahirkan untuk menjadi kaisar. Lahir pada tahun 188 M di kota Lugdunum di selatan Galia (Lyon, Prancis modern), ia lahir dari kosmopolitanisme Kekaisaran Romawi pada akhir abad kedua.

"Ayahnya, Septimius Severus, berasal dari kota pelabuhan Leptis Magna (Libya modern), sementara ibunya, Julia Domna, berasal dari keluarga pendeta aristokrat dewa Elagabal di kota Emesa, Suriah," tulis Johns.

Kieren Johns menulis kepada The Collector dalam artikelnya berjudul Was Caracalla More than a Bloodthirsty Tyrant? (9 Facts), yang dipublikasikan pada 30 Desember 2020.

Seperti Gaius Caligula sebelum dia, Caracalla juga terkenal dalam sejarah. Potretnya yang khas dan mencolok itu muncul pada galeri patung kekaisaran, wajahnya berbeda dengan relief wajah para pendahulunya yang lebih tenang dan tenteram.

Pada tahun 193 M, kekaisaran Romawi berantakan. Pembunuhan terhadap kaisar Commodus telah menimbulkan masalah suksesi kekaisaran dan penuntut saingan muncul di seluruh kekaisaran, termasuk Severus yang didukung oleh legiun dari Pannonia.

Kemenangan terakhirnya dalam serangkaian perang saudara yang mengikuti (dan berlangsung hingga 197), menyebabkan Severus mengamankan posisinya sebagai kaisar Romawi.

Bagian dari pemerintahannya melibatkan penamaan eksplisit Caracalla sebagai ahli warisnya dengan memberinya gelar Caesar pada tahun 195 (menandai dia sebagai mitra juniornya yang berkuasa).

Caracalla bukan satu-satunya anak dari pernikahan Septimius Severus dan Julia Domna. Adik laki-lakinya, Geta (dinamai saudara laki-laki ayahnya) baru lahir setahun kemudian pada tahun 189 M.

Ketika Caracalla menjabat sebagai Kaisar di Romawi, ia melakukan sejumlah pembunuhan, dan ia melakukannya kepada keluarganya sendiri!

Ia pernah menikah di usia 14 tahun dan ia tak menyukainya. Caracalla kemudian mengasingkan istri yang dibencinya ke Sisilia, kemudian ke Lipari, sampai akhirnya ia membunuhnya.

"Istrinya yang diasingkan bukan satu-satunya yang dia bunuh. Setelah ayah mereka meninggal pada tanggal 4 Februari 211 M, dia juga membunuh saudaranya Geta," imbuh Johns.

Ketika Geta menguasai kawasan-kawasan di Romawi Timur, entah apa yang merasuki Caracalla, ia dan pasukannya yang berkuasa di provinsi-provinsi Barat Romawi membunuh 20.000 orang yang setia kepada Geta, dibantai habis-habisan olehnya.