Nationalgeographic.co.id - Yakuza terkenal dengan beberapa koleksi tato pada bagian tubuh para personilnya. Orang awam kerap kali mengira bahwa tato pada tubuh personil gangster ini memiliki ciri khas seorang kriminal.
Namun, kenyataannya tidak semua yang dilakukan Yakuza selalu mengarah ke kriminal. Justru karena tato, Yakuza sangat menghargai tradisi dan budaya turun menurun peninggalan nenek moyang mereka.
Tato pada Yakuza merupakan salah satu budaya dan tradisi yang telah ada selama berabad-abad di Jepang. Dalam menggambar tato tradisional Jepang atau biasa disebut dengan irezumi, dibutuhkan keahlian dalam menguasai teknik khusus tato ini.
Irezumi ini menggambar tato secara manual dengan menggunakan jarum logam yang dipasang menggunakan benang sutra dan gagang kayu.
Dikutip dari laman Tatt Mag, dahulu seniman tato merupakan sekaligus seniman woodblock atau seni cetakan blok kayu.
Mereka menggambar sketsa tato pada kulit sama halnya dengan seniman woodblock memahat blok kayu lalu memberinya tinta khusus yang disebut tinta nara.
Tinta nara ini akan berubah warna menjadi biru kehijauan saat teroksidasi di bawah lapisan kulit luar. Tentunya pada proses tato tradisional ini membutuhkan waktu yang cukup lama.
Baca Juga: Tato sebagai Simbol Angkara Kelompok Kriminal di Negara Rusia
Sejarah Awal Tato Yakuza
Dahulu sistem kasta sangat ketat diberlakukan pada masyarakat Jepang. Para shogun atau ditaktor militer Jepang menempatkan masyarakat desa atau burakumin pada kasta terendah
Seperti para kriminal dan pekerja tidak lazim yang akhirnya akan terdiskriminasi oleh pemerintah dan para masyarakat lain.
Hal inilah yang membuat mereka terpaksa bersatu untuk bertahan hidup dari sangsi sosial masyarakat.
Laman Tatt Mag melansir bahwa pada masa periode pertengahan Edo di Jepang 1603-1868, kasta burakumin terbagi menjadi dua kelompok utama dan dari kasta burakumin inilah kemungkinan besar Yakuza terbentuk.