Gravitasi di Permukaan Bumi Berbeda-beda, Ada Lima Penyebabnya

By Utomo Priyambodo, Rabu, 9 Maret 2022 | 08:00 WIB
Peta anomali gravitasi di Bumi. (NASA)

Ada peta anomali gravitasi Bouguer yang telah mencoba menunjukkan variasi gravitasi yang dihasilkan dari variasi kerapatan lateral di bumi. Peta ini menggambar wilayah-wilayah dengan kepadatan batuan yang di atas rata-rata maupun di bawah rata-rata.

    

Baca Juga: Kenapa Waktu Terasa Cepat Berlalu Saat Kita di Gunung Daripada Pantai?

Baca Juga: Kerja Dari Rumah Selama Wabah London, Newton Temukan Teori Gravitasi

Baca Juga: Pulpen Antariksa Itu Nyata, Bisa Dipakai untuk Menulis di Luar Angkasa

   

Peta anomali gravitasi Bouguer (diucapkan boo-gay) yang dibuat oleh para ilmuwan ini diambil dari nama ilmuwan Prancis Pierre Bouguer (1698-1758), seorang anak ajaib yang menggantikan ayahnya sebagai profesor hidrografi pada usia 16 tahun. Di antara banyak penemuannya adalah fakta bahwa wilayah kecil variasi medan gravitasi bumi dapat dikaitkan dengan berbagai kepadatan batuan bawah tanah di bawah permukaan.

Nilai pada peta ini dinyatakan dalam miligal, 1/1000 Gal (kependekan dari Galileo), yang merupakan kesatuan gravitasi, sama dengan 1 cm/detik^2. Anomali positif (yaitu kepadatan lebih besar dari rata-rata) terjadi di daerah berwarna merah. Anomali negatif (kepadatan kurang dari rata-rata) ditemukan di daerah berwarna biru.

Berdasartan peta ini, misalnya, sepertinya apel Newton sedikit lebih berat di Illinois selatan daripada rata-rata, dan sedikit lebih ringan di Indiana tengah dan sebagian besar Ohio. Atau jika melihat dan membandingkan kondisi secara umum per negara berdasarkan peta ini, berat apel Newton tampaknya sedikit lebih berat di Indonesia daripada di Australia.