Kekaisaran yang Makin Besar, Inikah Penyebab Kejatuhan Romawi Kuno?

By Sysilia Tanhati, Rabu, 9 Maret 2022 | 13:00 WIB
Para sejarawan percaya bahwa kejatuhan Romawi Kuno telah dimulai secara bertahap sejak abad ke-3 (Thomas Cole/New York Historical Society)

Konstantinus I Menggeser Pusat Kekaisaran Romawi ke Konstantinopel Pada 313 M

Kaisar Romawi Konstantinus I membuat langkah berani pada tahun 313 M. Ia memindahkan pusat Kekaisaran Romawi dari kota Roma ke kota Konstantinopel yang baru didirikan. Ada yang mengatakan perpindahan dari barat ke timur ini akhirnya menyebabkan penurunan Kekaisaran Romawi barat.

Yang lain berpendapat bahwa Konstantinus I sebenarnya menyelamatkan seluruh Kekaisaran Romawi dengan membuat langkah ini.

Dengan cara ini, ia menjauhkan kekaisaran dari invasi konstan dan bencana ekonomi yang dihadapinya di dalam negeri. Di Konstantinopel, kekaisaran dapat memulai era baru.

Di tempat barunya di Konstantinopel, Kekaisaran Romawi, yang kemudian dikenal sebagai Kekaisaran Bizantium, berkembang pesat selama bertahun-tahun yang akan datang.

"Kita cenderung menganggap Bizantium sebagai orang dan negara yang terpisah dari Romawi. Tetapi mereka menyebut diri mereka "Romanoi" dan melihat diri mereka sebagai warga negara dari pemerintahan Romawi," kata Kristina Sessa, profesor sejarah di The Ohio State University.

Argumen lain adalah bahwa Roma tidak pernah benar-benar jatuh sama sekali. Sejarawan besar kontemporer Mary Beard bahkan berpendapat, "Tidak ada yang namanya jatuhnya Kekaisaran Romawi."

Perpecahan Roma menjadi faksi timur dan barat dalam arti tertentu merupakan penanda keberhasilannya yang luar biasa. Juga menunjukkan betapa luas dan beratnya hal itu.

Setelah pusat kota Roma ke Konstantinopel dan Kekaisaran Bizantium didirikan, kota itu terus berkembang selama hampir seribu tahun lebih.

Kita bahkan mungkin mengatakan, alih-alih jatuh, kekaisaran Roma hanya mengubah status. Baru pada tahun 1453 Konstantinopel akhirnya direbut oleh Kekaisaran Ottoman, sehingga menghancurkan Kekaisaran Bizantium selamanya. Ini, mungkin, akhir sebenarnya dari Kekaisaran Romawi. Bahkan jika jaraknya ribuan kilometer jauhnya dari kota Roma yang sebenarnya.