Nationalgeographic.co.id - Sampai saat ini apa yang terlintas di benak Anda jika membayangkan robot? Canggih? Berukuran besar? Atau mungkin ada yang menjawab robot itu kaku.
Seiring dengan berjalannya waktu, inovasi dan perkembangan teknologi yang semakin canggih dapat mengubah persepsi Anda mengenai robot di masa depan. Dilansir dari Techxplore, fisikawan telah menemukan cara untuk melapisi robot lunak dengan material baru.
Material tersebut memungkinkan robot lunak bergerak dan berfungsi dengan cara yang lebih terarah. Penelitian mengenai inovasi ini dipimpin oleh Universitas Bath di Inggris dan telah dipublikasikan di laman Science Advances dengan judul "Active elastocapillarity in soft solids with negative surface tension" pada 11 Maret 2022.
Para peneliti yang terlibat percaya terobosan yang mereka lakukan pada "materi aktif" dapat merevolusioner desain robot selama ini. Cara tersebut juga dapat dikembangkan ke depannya untuk menentukan bentuk, gerakan dan perilaku padatan lunak. Bukan karena elastisitas alaminya tapi oleh aktivitas yang sepenuhnya dikendalikan manusia.
Hal ini dimodelkan dengan bola karet yang dilapisi robot berukuran nano. Robot diprogram untuk bekerja secara bersamaan dan dapat mengubah bola menjadi bentuk baru selain bentuk aslinya.
Diharapkan materi aktif akan melahirkan mesin generasi baru yang berfungsi secara menyeluruh. Alih-alih diatur oleh sistem pengontrol terpusat seperti kebanyakan robot sekarang ini, mesin baru akan dibuat dari banyak unit individu aktif.
Mereka bekerja sama untuk menentukan gerakan dan fungsi mesin sehingga mirip dengan cara kerja jaringan biologis kita, seperti serat di otot jantung. Menggunakan ide ini, para ilmuwan berpeluang untuk membuat mesin lunak dengan lengan yang terbuat dari bahan fleksibel. Ditenagai oleh robot yang tertanam di bawah permukaan.
Tidak hanya itu, inovasi juga memungkinkan robot dapat digunakan untuk mengubah ukuran dan bentuk kapsul obat. Caranya dengan melapisi permukaan oleh nanopartikel yang terbuat dari bahan aktif yang responsif dan diharapkan dapat memiliki efek dramatis pada bagaimana obat berinteraksi dengan sel-sel dalam tubuh.
Bekerja pada materi aktif menantang asumsi bahwa besaran energi permukaan cair atau padat lunak harus selalu positif. Karena sejumlah energi selalu diperlukan untuk membuat permukaan.
Baca Juga: Robot Lego dengan 'Otak' Belajar Memecahkan Teka-teki Labirin
Baca Juga: Mata Robot Kembangan MIT Ini Bisa Melihat dan Analisis Seperti Manusia
Baca Juga: Merpati Bertenaga Uap Asal Yunani Kuno, Jadi Robot Pertama di Dunia
"Materi aktif membuat kita melihat aturan alam yang sudah dikenal, aturan seperti fakta bahwa tegangan permukaan harus positif. Melihat apa yang terjadi jika kita melanggar aturan ini dan bagaimana kita dapat memanfaatkan hasilnya adalah hal menarik untuk diteliti," kata Dr. Jack Binysh, penulis pertama penelitian tersebut.
"Studi ini merupakan bukti penting dari konsep dan memiliki banyak implikasi yang berguna. Misalnya, teknologi masa depan dapat menghasilkan robot lunak yang jauh lebih licin dan lebih baik dalam mengambil dan memanipulasi bahan lunak," tambah Dr. Anton Souslov yang turut terlibat dalam penelitian ini.
Dalam studinya, para peneliti mengembangkan teori dan simulasi yang menggambarkan padatan lunak 3D yang permukaannya mengalami tekanan aktif. Mereka menemukan bahwa tekanan aktif ini memperluas permukaan material, menarik padatan di bawahnya secara bersamaan dan menyebabkan perubahan bentuk secara keseluruhan. Para ilmuwan menemukan bahwa bentuk tepat yang diadopsi oleh padatan dapat disesuaikan dengan mengubah sifat elastisitas materi.
Selanjutnya penelitian akan menerapkan prinsip umum yang telah ditemukan oleh mereka untuk merancang robot tertentu, contohnya seperti lengan lunak atau materi yang dapat berenang dengan sendirinya. Mereka juga akan melihat perilaku kolektif dari seperti apa yang akan terjadi jika Anda memiliki banyak padatan aktif yang dikemas jadi satu.