Alih-Alih Berlian, Mutiara Jadi Simbol Kekayaan dan Prestise Romawi

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 19 Maret 2022 | 11:00 WIB
Pada awal abad pertama SM, mutiara menjadi simbol utama kekayaan, kekuasaan, dan prestise di Roma (Eduardo Ettore Forti)

Nationalgeographic.co.id - Penulis satire Martial mengomentari kecintaan bangsa Romawi akan mutiara. Ia menggambarkan seorang wanita bernama Gellia yang melakukan sumpah. Alih-alih bersumpah atas dewa dewi, ia melakukan sumpah atas Mutiara. Menurut Martial, mutiara tersebut didekap dan diciuminya. Diberi panggilan sayang layaknya saudara laki-laki dan perempuannya. “Gellia mencintainya melebihi anaknya. Jika harus kehilangan mutiara itu, Gellia tidak bertahan hidup sampai satu jam tanpa benda kesayangannya itu,” tulis Martial.

Pada awal abad pertama SM, mutiara menjadi simbol utama kekayaan, kekuasaan, dan prestise di Roma.

Harta karun dari Timur

Kegilaan mutiara Romawi dimulai setelah kampanye militer Pompeius yang Agung di Asia Kecil dan Armenia (66-63 SM). Selama kemenangannya, ia kembali ke Roma pada tahun 61 SM. Ini diikuti dengan prosesi yang mencakup 33 mahkota bertatah mutiara, kuil berhiaskan mutiara, dan potret jenderal yang terbuat dari mutiara.

Plinius yang Tua mencemooh bahwa mutiara seharusnya dipakai oleh wanita, bukan dihambur-hamburkan untuk potret pemimpin.

Tampilan luar biasa dari batu berharga dari Timur ini membuktikan keberhasilan pasukan penakluk Pompeius. Selain itu juga membantu meningkatkan profilnya sebagai komandan yang kuat.

Mutiara itu sendiri mengisi pundi-pundi perbendaharaan Roma, kelimpahannya memperkuat ekonominya.

Perdagangan mutiara

Minat bangsa Romawi pada mutiara muncul akibat perdagangan dengan empat daerah penghasil Mutiara yang terkenal. Ini adalah Laut Merah, Teluk Persia, India, dan Srilangka, dan beberapa wilayah di Cina.

Pedagang membawa mutiara dengan berbagai kualitas, ukuran, dan warna ke Roma. Mutiara kemerahan kecil dari Laut Hitam, mutiara besar berbayang marmer dari Yunani, dan mutiara emas dari Inggris. Akan tetapi mutiara yang paling berharga, yang putih cemerlang dan berkilau, berasal dari Laut Merah dan Teluk Persia.

Orang Romawi menyebut mutiara dengan nama Yunani “margarita” dan membedakan antara berbagai jenis. Yang terbesar dan terindah disebut unios; mutiara berbentuk buah pir disebut elenchi. Ketika dikelompokkan bersama, mutiara berdenting lembut dengan gerakan—menarik perhatian dengan suaranya—mereka disebut crotalia atau alat musik.

“Perdagangan mutiara juga diuntungkan dari jaringan luas jalan raya Kekaisaran Romawi yang terawat baik,” ungkap Lucía Avial-Chicharro kepada National Geographic.