Misteri Kematian Kaisar Romawi, Gordian III Saat Berusia 19 Tahun

By Galih Pranata, Minggu, 20 Maret 2022 | 15:00 WIB
Patung Kaisar Gordian III yang ditemukan di Tunisia. (Imperium Romanum)

Nationalgeographic.co.id—Pada 11 Februari 244 M, kekuasaan di bawah kepemimpinan kaisar Gordian III berakhir. Ia meninggalkan tampuk kepemimpinannya di Romawi dalam kondisi mengenaskan.

Ia dikabarkan tewas dalam keadaan yang tidak jelas dan menjadi teka-teki panjang dalam sejarah kepemimpinan kaisar-kaisar di Romawi.

"Kepercayaan luas di dalam kekaisaran saat itu bahwa penggantinya, Philip, telah memerintahkan kaisar muda itu untuk digantung oleh tentaranya sendiri," tulis Will Leveritt dalam blog kampus University of Nottingham.

Leveritt menulis artikel yang berjudul "1771 years ago today: Roman emperor Gordian III died aged just 19", dipublikasikan pada 11 Februari 2015.

Akan tetapi kabar dari Philip belum jelas adanya. Sebaliknya, kabar dari Kekaisaran Sassanid menunjukkan bahwa Gordian III tewas dalam pertempuran dengan raja mereka, Shapur I.

Kebingungan seputar kematian Gordian III bukanlah satu-satunya momen penting dalam pemerintahannya; tercatat pada tanggal 22 April 238 M, Gordian III ditunjuk menjadi kaisar termuda yang memperoleh kendali tunggal Kekaisaran Romawi pada usia 13 tahun.

Kekaisaran Romawi telah dirusak oleh perebutan kekuasaan setelah berakhirnya dinasti Severan, setelah kematian Severus Alexander pada tahun 235 M.

Kekaisaran jatuh ke tangan Maximinus I yang tidak populer dan kompeten, yang memerintah selama tiga tahun sebelum pemerintahannya runtuh.

"Memasuki tahun keenam Kaisar Maximinus berkuasa, kakek Gordian III (Gordian I) dan pamannya (Gordian II) memberontak melawan Maximinus," lanjutnya.

Setelah mangkatnya pendahulu Gordian, Gordian diangkat sebagai kaisar muda. Selama enam tahun berikutnya, dengan bantuan para penasihat dan jenderalnya, Gordian III muda menstabilkan kekaisaran dengan menangkis invasi dari Carpi dan Goth.

Logam antoninianus dari Gordian III. (University of Nottingham)

"Ia beserta pasukan pembantunya, berhasil mengalahkan perampas Sabinianus dan membawa serangkaian reformasi di seluruh kekaisaran," terus Leveritt.