Nationalgeographic.co.id—Kucing di Mesir kuno adalah hewan yang sangat dihormati. Menurut sejarawan Yunani, Herodotus, orang Mesir, sebagai tanda berkabung setelah kematian kucing mereka, akan mencukur alis mereka.
"Kita juga mengetahui perumpamaan lain bahwa raja Persia, Cambyses menaklukkan Pelusium sedemikian rupa sehingga setiap prajuritnya membawa seekor kucing bersamanya," ungkap Imperium Romanum.
Imperium Romanum menulis dalam artikelnya berjudul After cat’s death, despair was given yang dipublikasi pada 21 Maret 2022.
Membawa kucing adalah taktik jitu yang dibuat Cambyses untuk memenangkan perang dengan Mesir, dengan membawa kucing akan mencegah orang Mesir untuk menembak orang Persia karena takut melukai binatang suci.
Lantas, bagaimana sikap orang Romawi terhadap kucing?
Awalnya, tidak ada yang istimewa untuk kucing di dunia Yunani-Romawi. Mereka dianggap berasal dari kepercayaan khas di Mesir dan dianggap sebagai hewan eksotis.
Di pusat Kota Roma, baru pada abad ke-4 M, istilah felix —menjuluki seekor kucing, menjadi umum, yang digunakan untuk berbagai jenis hewan berekor yang digunakan untuk menangkap hewan pengerat.
"Orang Romawi sangat menyukai kucing karena kemampuannya menangkap tikus dan hewan pengerat lainnya," tulis Soojin Um kepada Fussie Cat.
Soojin Um menulis dalam artikelnya yang berjudul Cats in the Ancient World yang dipublikasikan oleh Fussie Cat pada 25 April 2018.
Kucing sangat pandai dalam menangkap tikus, sehingga tentara Romawi membawa kucing bersama mereka ke rumah-rumah mereka untuk menjaga persediaan makanan mereka dari tikus.
"Tikus juga suka mengunyah kayu dan kulit, yang berarti mereka juga merupakan ancaman bagi baju besi dan peralatan Romawi," imbuhnya.