Untuk mencegah hilangnya makanan, kerusakan peralatan, dan penyebaran penyakit, kucing adalah bagian tak terpisahkan dari benteng Romawi.
Baca Juga: Mumi Kucing Dipindai, Ungkap Kehidupan Miris Hewan di Masa Mesir Kuno
Baca Juga: Agrippina: Permaisuri Kaisar Romawi yang Rela Dibunuh Anaknya Sendiri
Baca Juga: Apakah Kaisar Romawi Julius Caesar Hancurkan Perpustakaan Aleksandria?
"Tidak lama kemudian kucing mulai banyak digemari di kalangan bangsawan hingga penduduk Romai, mereka dihargai sebagai maskot negara dan sahabat bagi para prajurit," terusnya.
Bangsa Romawi juga menganggap kucing dalam hal simbolisme mitos. Kucing dianggap mewujudkan kemerdekaan dan kebebasan.
"Faktanya, kucing adalah satu-satunya hewan yang diizinkan masuk ke kuil Romawi. Dewi Romawi Libertas sering ditampilkan dengan kucing," tambah Soojin Um.
Seorang penulis Romawi, Pliny the Elder, menulis bahwa orang Romawi menghargai kucing karena sifatnya yang mandiri.
Bangsa Romawi menganggap kucing sebagai hewan yang paling mandiri, tidak terkekang oleh konvensi apa pun.
Dan ada beberapa kisah dewi Diana yang mengubah dirinya menjadi kucing. Tampaknya menjadi kucing memiliki hak istimewa di Kekaisaran Romawi lama. Kucing adalah satu-satunya hewan yang diizinkan di kuil Romawi.