Baca Juga: Apa Saja Satwa yang Menemani Homo floresiensis di Sekitar Liang Bua?
Baca Juga: Chef Michael: Gastronomi Labuan Bajo Adalah Pertemuan Bangsa-Bangsa
Baca Juga: Sedapkan Manggarai: Cengkerama Kuliner dan Masyarakat Labuan Bajo
Setelah lama merenung dan akhirnya putri mendapatkan keputusan untuk memberitahukan semua pangeran beserta rakyatnya untuk berkumpul di pantai.
Setibanya di pantai putri berdiri di atas batu karang dan menyatakan bahwa dirinya untuk semua orang, dan akan menjelma menjadi nyale yang dapat dinikmati bersama pada tanggal, bulan yang sama ketika putri menjelma menjadi nyale.
Semua rakyat mencari putri ke laut akan tetapi tidak ditemukan, tidak lama kemudian muncullah cacing laut yang berwarna-warni yang oleh masyarakat setempat menyebut nyale.
Cacing-caing laut yang oleh penduduk setempat disebut nyale, secara serempak muncul ke bagian permukaan. Peristiwa ini terjadi terutama di pantai selatan pulau Lombok.
Berdasarkan legenda yang dipercaya oleh masyarakat saat ini, Putri Mandalika memiliki kepribadian yang baik dan bijaksana namun tetap dengan kesederhanaan sang putri.
Hingga kini, di pantai ini setiap tahunnya terdapat perayaan Upacara Bau Nyale yang dikaitkan dengan cerita rakyat Putri Mandalika.