Bagian Bimasakti ini Berusia Jauh Lebih Tua dari yang Diperkirakan

By Wawan Setiawan, Minggu, 27 Maret 2022 | 14:00 WIB
Struktur dasar galaksi rumah kita, tampilan tepi. Hasil baru dari misi Gaia ESA memberikan rekonstruksi sejarah Bimasakti, khususnya evolusi yang disebut cakram tebal. (Stefan Payne-Wardenaar / MPIA)

“Usia bintang mengungkapkan bahwa pembentukan Bimasakti jatuh ke dalam dua fase yang berbeda. Pada fase pertama, yang dimulai hanya 0,8 miliar tahun setelah Big Bang, piringan tebal mulai membentuk bintang. Bagian dalam halo mungkin juga mulai menyatu pada tahap ini, tetapi prosesnya dipercepat dengan laju hingga selesai sekitar dua miliar tahun kemudian ketika galaksi kerdil yang dikenal sebagai Gaia-Sausage-Enceladus bergabung dengan Bimasakti. Piringan tipis bintang yang menahan Matahari terbentuk selama fase kedua berikutnya dari pembentukan galaksi,” tulis Para ilmuwan.

Setelah penggabungan dengan Gaia-Sausage-Enceladus memicu ledakan pembentukan bintang, piringan tebal terus membentuk bintang hingga gas habis sekitar 6 miliar tahun setelah Big Bang. Selama ini, logam dari piringan tebal meningkat sepuluh kali lipat. Daerah cakram Bimasakti awal pasti terbentuk dari gas yang sangat turbulen yang secara efektif menyebarkan logam lebih jauh dan luas.

“Sejak penemuan penggabungan kuno dengan Gaia-Sausage-Enceladus, pada tahun 2018, para astronom telah menduga bahwa Bimasakti sudah ada sebelum halo terbentuk, tetapi kami tidak memiliki gambaran yang jelas tentang apa itu Bimasakti. Hasil kami memberikan detail indah tentang bagian Bimasakti itu sendiri, seperti hari lahirnya, tingkat pembentukan bintang, dan sejarah pengayaan logam. Mengumpulkan penemuan-penemuan ini menggunakan data Gaia merevolusi gambaran kita tentang kapan dan bagaimana galaksi kita terbentuk,” jelas Maosheng.

“Dengan setiap analisis dan rilis data baru, Gaia memungkinkan kita untuk menyatukan sejarah galaksi kita dalam detail yang bahkan belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan dirilisnya Gaia DR3 pada bulan Juni, para astronom akan dapat memperkaya cerita dengan lebih detail lagi,” ujar Timo Prusti, Gaia Project Scientist untuk ESA.

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Nature pada 23 Maret 2022 berjudul "A time-resolved picture of our Milky Way’s early formation history".