Mamalia Seukuran Kucing ini Hidup Setelah Kepunahan Dinosaurus

By Wawan Setiawan, Minggu, 27 Maret 2022 | 15:00 WIB
Ilustrasi tentang tiga spesies baru fosil condylarth: Dari kiri ke kanan, Conacodon hettingeri, Miniconus jeanninae dan Beornus honeyi. (Banana Art Studio)

Nationalgeographic.co.id - Penelitian yang diterbitkan di Journal of Systematic Palaeontology pada 17 Agustus 2021 berjudul "New earliest Paleocene (Puercan) periptychid ‘condylarths’ from the Great Divide Basin, Wyoming, USA", menggambarkan penemuan tiga spesies baru makhluk purba dari awal mamalia modern, dan mengisyaratkan evolusi cepat segera setelah kepunahan massal dinosaurus.

Mamalia prasejarah ini berkeliaran di Amerika Utara selama Zaman Paleosen paling awal, hanya dalam beberapa ratus ribu tahun dari batas Kapur-Paleogen yang memusnahkan dinosaurus. Penemuan mereka menunjukkan mamalia terdiversifikasi lebih cepat setelah kepunahan massal daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Ini merupakan temuan baru dalam sains, makhluk yang ditemukan adalah Miniconus jeanninae, Conacodon hettingeri, dan Beornus honeyi. Mereka berbeda dalam ukuran, mulai dari kucing rumah modern, yang jauh lebih besar dari kebanyakan tikus hingga mamalia seukuran tikus yang hidup sebelumnya bersama dinosaurus di Amerika Utara. Masing-masing spesies memiliki serangkaian fitur gigi unik yang berbeda satu sama lain.

Analisis fosil, termasuk gigi dan rahang Beornus honeyi, mengungkapkan bahwa ketiga makhluk baru itu adalah nenek moyang primitif mamalia berkuku seperti kuda dan sapi. (University of Colorado)

Ahli paleontologi dari University of Colorado di Boulder menemukan spesies ini di lokasi dasar sungai kuno di Wyoming selatan. Penemuan ini menunjukkan seperti apa Amerika Utara bagian barat setelah kepunahan dinosaurus.

Untuk mengisi kekosongan, para ilmuwan menggali koleksi fosil condylarth, sebagian besar potongan tulang rahang dan gigi, yang mereka kumpulkan dari Great Divide Basin Wyoming pada tahun 2000-an. Saat ini, situs tersebut adalah sebidang tanah yang kering dan semak belukar tidak jauh dari kota Rawlins.

Condylarth adalah kelompok mamalia yang paling melimpah di Amerika Utara. Berdasarkan bentuk giginya, ketiga spesies baru tersebut kemungkinan merupakan omnivora yang memakan daging dan tumbuhan.

Fosil gigi Miniconus jeanninae, yang ukurannya mirip dengan kucing berekor cincin. (University of Colorado)

Para ilmuwan memeriksa fosil gigi dan rahang mamalia ini. Mereka menemukan bahwa spesies tersebut termasuk dalam kategori ungulata primitif yang secara informal disebut “Condylarths.” Condylarth awal diyakini seukuran kucing rumahan. Spesies ini hidup dalam 328.000 tahun pertama atau lebih setelah dinosaurus menghilang, waktu yang dikenal sebagai zaman Puercan awal.

Beornus honeyi, secara khusus dinamai sebagai penghormatan kepada karakter The Hobbit Beorn, karena penampilan geraham (gigi pipi) yang mengembang (bengkak). Kelompok baru ini termasuk dalam koleksi beragam mamalia berplasenta yang disebut ungulata purba (atau condylarth), nenek moyang primitif mamalia berkuku saat ini (misalnya, kuda, gajah, sapi, dan kuda nil).

Para ilmuwan juga menemukan dua spesies baru lainnya dari wilayah yang sama- Miniconus Jeannine dan Conacodon Hettinger. Ketiga spesies ini termasuk dalam famili Periptychidae.

 Baca Juga: Fosil Ini Ungkap Kelompok Mamalia Purba dan Terbelahnya Benua Pangaea