Mamalia Seukuran Kucing ini Hidup Setelah Kepunahan Dinosaurus

By Wawan Setiawan, Minggu, 27 Maret 2022 | 15:00 WIB
Ilustrasi tentang tiga spesies baru fosil condylarth: Dari kiri ke kanan, Conacodon hettingeri, Miniconus jeanninae dan Beornus honeyi. (Banana Art Studio)

 Baca Juga: Penemuan Fosil Hewan Berkaki 10 yang Namanya Mirip Presiden US

 Baca Juga: Mambawakale ruhuhu, Buaya Purba Berusia 240 Juta Tahun dari Tanzania

“Banyak ahli paleontologi berasumsi bahwa, selama Puercan awal, sebagian besar wilayah Barat adalah rumah bagi segelintir spesies mamalia umum yang sama, semua seukuran hewan pengerat. Tetapi temuan fosil baru ini menunjukkan bahwa mamalia mungkin telah mulai menyebar ke seluruh wilayah, mengembangkan tipe tubuh yang lebih besar dan lebih terspesialisasi, lebih awal dari yang diduga para peneliti,” kata Jaelyn Eberle, kurator fosil vertebrata di Museum Sejarah Alam CU dan profesor ilmu geologi, seperti yang dilaporkan Tech Explorist.

“Melihat beberapa menit geologis pertama Puercan adalah kunci untuk memahami evolusi mamalia selama jutaan tahun berikutnya, termasuk asal usul ordo mamalia saat ini,” ujarnya.

Tulang rahang Conacodon hettingeri berukuran antara Miniconus dan Beornus. (University of Colorado)

Seukuran marmut atau kucing rumahan, Beornus honeyi adalah yang terbesar; Conacodon hettingeri mirip dengan spesies lain dari Conacodon, tetapi berbeda dalam morfologi geraham terakhirnya, sedangkan Miniconus jeanninae berukuran serupa dengan 'condylarths' Paleosen awal yang kecil dan paling awal, tetapi dibedakan oleh tonjolan kecil pada gerahamnya yang disebut parastylid.

"Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa dalam beberapa ratus ribu tahun pertama setelah kepunahan dinosaurus ada keanekaragaman spesies mamalia yang relatif rendah di seluruh Interior Barat Amerika Utara, tetapi penemuan tiga spesies baru di Great Divide Basin menunjukkan diversifikasi cepat setelah kepunahan," kata penulis utama Madelaine Atteberry dari Departemen Ilmu Geologi Universitas Colorado di AS.

“'Condylarth' periptychid baru ini hanya merupakan persentase kecil dari lebih dari 420 fosil mamalia yang ditemukan di situs ini. Kami belum sepenuhnya menangkap tingkat keanekaragaman mamalia di Paleosen awal, dan memprediksi bahwa beberapa spesies baru akan  dideskripsikan," pungkasnya.