Anjing Perang: Sebuah Fakta Sejarah Perang yang Telah Dihapuskan

By Agnes Angelros Nevio, Sabtu, 26 Maret 2022 | 11:00 WIB
Anjing-anjing perang Spanyol mengeluarkan isi perut penduduk asli sementara para penakluk sedang menonton ()

Nationalgeographic.co.id - Akui saja. Saat berjalan-jalan di taman, Anda berperilaku berbeda jika poodle atau mastiff menggonggong pada Anda. Anda menertawakan poodle, tetapi Anda menjauh dari mastiff.

Sekarang, bayangkan seekor mastiff mengenakan kerah dan baju besi berduri. Mulutnya penuh dengan busa berwarna darah dari pesta makan daging manusia yang masih segar. Bayangkan, mastiff melolong seperti setan dan berlari dengan kecepatan penuh ke arah Anda.

Dan Anda hanya mengenakan cawat, tongkat kayu, dan perisai kulit kecil.

Apa yang akan kamu lakukan?

Ya, Anda akan berbalik dan melarikan diri.

Itulah yang Persis terjadi ketika conquistador Spanyol mempekerjakan anjing perang mereka selama penaklukan Amerika.

Bukan kuda dan bubuk mesiu, tetapi mastiff yang menanamkan teror ke suku Aztec dan Inca.

Beberapa anjing perang yang berhasil mencabik-cabik pribumi, akan menerima gaji. Sama seperti tentara Spanyol biasa.

Anjing penduduk asli Amerika itu lucu (dan dibiakkan untuk dimakan)

Tidak seperti kuda, penduduk asli Amerika memiliki anjing yang datang bersama mereka ketika mereka menyeberangi Selat Bering yang beku dari Asia ke Amerika.

Namun, anjing-anjing Amerika itu kecil, sering tidak berbulu, dan hampir tidak bisa menggonggong. Spesies terbesar memiliki berat hingga tiga puluh kilogram (enam puluh pon).

Penduduk asli memelihara anjing sebagai hewan peliharaan dan sebagai sumber makanan.

Misalnya, pesta khas Aztec terdiri dari seratus kalkun dan empat puluh anjing.