Nationalgeographic.co.id - Terdapat lebih dari 1.000 spesies amfibi, ratusan di antaranya termasuk dalam anggota famili Centrolenidae. Jenis ini tersebar di seluruh Andes, sebagian besar hanya dapat ditemukan di pegunungan sempit dan lembah sungai.
Dilansir dari Metro, tim peneliti berhasil mengidentifikasi dua spesies baru dari katak transparan (glassfrog) yang mungkin sudah terancam punah. Katak ini berasal dari lokasi penambangan di Andes, Ekuador, dekat Sungai Guayllabamba.
Adapaun spesies baru dari famili Centrolenidae ini adalah katak transparan Mashpi (Hyalinobatrachium mashpi) dan katak transparan Nouns (Hyalinobatrachium nouns). Studi tentang penemuan ini telah dipublikasikan di jurnal PeerJ dengan judul "Two new glassfrogs (Centrolenidae: Hyalinobatrachium) from Ecuador, with comments on the endangered biodiversity of the Andes" pada 18 Maret 2022 lalu.
Dengan melihat lebih dekat pada DNA dan sel-sel yang berbeda membantu untuk membedakan mereka dari katak transparan lainnya. Hewan dengan nama lain katak kaca ini dicirikan oleh perut yang benar-benar transparan. Kondisi ini membuat organ hati merah, hati putih bertekstur, sistem pencernaan serta pada betina, kantong telur kehijauan dapat terlihat.
“Awalnya, ketika kami mulai mengumpulkannya kami mengira mereka adalah spesies yang sama,” ujar Juan Manuel Guayasamin, ahli biologi evolusi dan penulis utama makalah.
Peneliti lainnya yang terlibat dalam studi ini, Becca Brunner dalam pernyataan Berkeley Rausser College of Natural Resources mengungkapkan bahwa ada banyak situs seperti ini yang sangat terpencil. Faktor itu merupakan salah satu alasan mengapa dia dan tim dapat menemukan spesies baru.
"Anda dapat berjalan hanya beberapa kilometer melewati punggung bukit dan menemukan komunitas katak yang berbeda dari tempat Anda memulai (perjalanan),” tambah Becca Brunner.
Para peneliti telah menandai kedua spesies baru ini untuk terdaftar sebagai “terancam punah”. Dilakukan sesuai dengan pedoman dari Uni Internasional untuk Konservasi Alam atau International Union for Conservation of Nature, organisasi yang mengelola Daftar Merah Spesies Terancam (IUCN Red List of Threatened Species). Daftar itu adalah sebuah katalog yang melacak status konservasi hewan dan tumbuhan.
Para ilmuwan merasa prihatin dengan polusi dan hilangnya habitat. Karena katak ditemukan di hutan, di mana pertanian dan pertambangan mengancam lingkungan mereka.
Baca Juga: Spesies Baru Katak Berkantung: Orang Tua Jantan Bertugas Mengasuh Anak
Baca Juga: Spesies Baru Katak Pucat Pantai Selatan Ditemukan di Hutan Garut